Serangan Udara Israel ke Gaza Tewaskan 8 Orang di Markas UNRWA

Senin, 24 Juni 2024 - 10:38 WIB
Warga Palestina membawa seorang korban di luar markas UNRWA (Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB) setelah serangan Israel, di tengah konflik Israel-Hamas, di Kota Gaza, 23 Juni 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
click to zoom
Warga Palestina membawa seorang korban di luar markas UNRWA (Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB) setelah serangan Israel, di tengah konflik Israel-Hamas, di Kota Gaza, 23 Juni 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
click to zoom
Warga Palestina membawa seorang korban di luar markas UNRWA (Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB) setelah serangan Israel, di tengah konflik Israel-Hamas, di Kota Gaza, 23 Juni 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
click to zoom
Warga Palestina berdiri di samping korban di luar markas UNRWA (Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB) setelah serangan Israel, di tengah konflik Israel-Hamas, di Kota Gaza, 23 Juni 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
click to zoom
Warga Palestina berdiri di samping korban di luar markas UNRWA (Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB) setelah serangan Israel, di tengah konflik Israel-Hamas, di Kota Gaza, 23 Juni 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
click to zoom
KAIRO, 23 Juni (Reuters) - Delapan warga Palestina tewas pada hari Minggu (23/6) dalam serangan udara Israel terhadap sebuah sekolah pelatihan di dekat Kota Gaza yang digunakan untuk mendistribusikan bantuan, kata para saksi mata Palestina, ketika tank-tank Israel merangsek masuk lebih jauh ke dalam kota Rafah di bagian selatan.

Serangan tersebut menghantam bagian dari sebuah sekolah kejuruan yang dikelola oleh badan pengungsi Palestina PBB, UNRWA, yang kini memberikan bantuan kepada keluarga-keluarga yang mengungsi, kata para saksi mata.

"Beberapa orang datang untuk menerima kupon dan yang lainnya telah mengungsi dari rumah mereka dan mereka berlindung di sini. Ada yang sedang mengisi air, ada yang sedang menerima kupon, dan tiba-tiba kami mendengar suara benda jatuh. Kami lari, mereka yang membawa air membiarkan airnya tumpah," ujar Mohammed Tafesh, salah satu saksi mata.

Seorang fotografer Reuters melihat sebuah bangunan bertingkat rendah yang hancur total dan mayat-mayat yang terbungkus selimut tergeletak di pinggir jalan, menunggu untuk diambil.
(sra)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Foto Terkait
Foto Terpopuler
Foto Terkini More