Rusia dan Ukraina Bertukar Ratusan Tahanan Perang di Tengah Peperangan

Senin, 26 Agustus 2024 - 06:15 WIB
Dalam foto yang diambil dari video yang dirilis oleh layanan pers Kementerian Pertahanan Rusia pada Minggu, 25 Agustus 2024 ini, prajurit Rusia meninggalkan pesawat di bandara Vnukovo setelah pertukaran tahanan. (Layanan Pers Kementerian Pertahanan Rusia via AP)
click to zoom
Dalam foto yang diambil dari video yang dirilis oleh layanan pers Kementerian Pertahanan Rusia pada Minggu, 25 Agustus 2024 ini, para prajurit Rusia menaiki bus setibanya di bandara Vnukovo setelah pertukaran tahanan. (Layanan Pers Kementerian Pertahanan Rusia via AP)
click to zoom
KYIV, Ukraina (AP) - Rusia dan Ukraina saling membebaskan lebih dari 100 tawanan perang pada hari Sabtu saat Kyiv memperingati Hari Kemerdekaan yang ketiga sejak invasi besar-besaran Moskow.

Ukraina mengatakan 115 prajurit Ukraina yang dibebaskan adalah wajib militer, banyak di antaranya ditawan pada bulan-bulan pertama invasi Rusia. Di antara mereka terdapat hampir 50 tentara yang ditangkap oleh pasukan Rusia dari pabrik baja Azovstal di Mariupol.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa 115 tentara Rusia tersebut ditangkap di wilayah Kursk, tempat pasukan Ukraina melancarkan serangan mendadak ke Rusia dua minggu yang lalu. Kementerian tersebut mengatakan bahwa para tentara tersebut saat ini berada di Belarus, tetapi akan dibawa ke Rusia untuk menjalani perawatan medis dan rehabilitasi.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan dalam sebuah unggahan di X bahwa Uni Emirat Arab kembali menjadi penengah dalam pertukaran tersebut, yang ke-55 sejak Rusia meluncurkan invasi skala penuh ke negara tetangganya itu pada Februari 2022.

Foto-foto yang dilampirkan pada unggahan Zelenskyy menunjukkan para prajurit yang kurus dengan kepala gundul dan dibungkus bendera Ukraina.

“Kami mengenang mereka semua. Kami mencari dan melakukan yang terbaik untuk mendapatkan semua orang kembali,” kata Zelenskyy dalam unggahannya.

Para pejabat dari kedua belah pihak hanya bertemu ketika mereka menukar korban tewas dan tawanan perang mereka, setelah persiapan dan diplomasi yang panjang. Baik Ukraina maupun Rusia tidak mengungkapkan berapa banyak tawanan perang yang ada.

Menurut PBB, sebagian besar tawanan perang Ukraina mengalami pengabaian medis secara rutin, penganiayaan yang parah dan sistematis, dan bahkan penyiksaan selama dalam tahanan. Ada juga laporan yang terisolasi tentang penyiksaan tentara Rusia, sebagian besar selama penangkapan atau transit ke tempat penahanan.

Januari lalu, Rusia dan Ukraina melakukan pertukaran ratusan tawanan perang dalam sebuah pembebasan terbesar.

Baca juga : Serangan Rudal Rusia Hancurkan Hotel di Donetsk, Wartawan dan Warga Terluka
(sra)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Foto Terkait
Foto Terpopuler
Foto Terkini More