Pemakaman Korban Tewas Akibat Ledakan Perangkat Elektronik di Lebanon

Kamis, 19 September 2024 - 07:06 WIB
Para pelayat membawa peti mati para korban yang tewas pada Selasa (17/9) setelah pager genggam mereka meledak, dalam prosesi pemakaman di pinggiran selatan Beirut, Lebanon, Rabu (18/9). (AP Photo/Bilal Hussein)
click to zoom
Tentara Lebanon duduk di atas kendaraan lapis baja mereka saat para pelayat membawa peti mati Mohammed Mahdi, putra anggota parlemen Hizbullah Ali Ammar, yang tewas pada Selasa (17/9) setelah pager genggamnya meledak, di pinggiran selatan Beirut, Lebanon, Rabu, 18 September 2024. (AP Photo/Bilal Hussein)
click to zoom
Para pelayat membawa peti mati Mohammed Mahdi, putra anggota parlemen Hizbullah Ali Ammar, yang tewas pada Selasa (17/9) setelah pager genggamnya meledak, di pinggiran selatan Beirut, Lebanon, Rabu (18/9). (AP Photo/Bilal Hussein)
click to zoom
Para pejuang Hizbullah memberi hormat saat mereka berdiri di samping peti mati empat korban yang tewas pada Selasa (17/9) setelah pager genggam mereka meledak, dalam prosesi pemakaman mereka di pinggiran selatan Beirut, Lebanon, Rabu (18/9). (AP Photo/Bilal Hussein)
click to zoom
Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan pada hari Rabu bahwa sedikitnya 20 orang tewas dan 450 orang lainnya terluka akibat ledakan perangkat elektronik di beberapa wilayah di negara tersebut.

Ledakan-ledakan tersebut terjadi sehari setelah serangan Israel yang menargetkan pager yang digunakan oleh Hizbullah menewaskan sedikitnya 12 orang dan melukai hampir 3.000 orang.

Wartawan Associated Press melaporkan beberapa ledakan di lokasi pemakaman di Beirut untuk tiga anggota Hizbullah dan seorang anak yang terbunuh oleh pager yang meledak sehari sebelumnya.

TV Al Manar milik Hizbullah melaporkan beberapa ledakan di beberapa daerah di Lebanon, dan seorang pejabat Hizbullah mengatakan kepada AP bahwa walkie-talkie yang digunakan oleh kelompok tersebut meledak di Beirut. Pejabat tersebut berbicara dengan syarat anonim karena dia tidak berwenang untuk berbicara kepada media.

Hizbullah mulai menyerang Israel segera setelah serangan Hamas pada 7 Oktober yang memicu perang Israel-Hamas. Sejak saat itu, Israel dan Hizbullah telah saling tembak setiap hari, beberapa kali nyaris terjadi perang besar-besaran dan memaksa puluhan ribu orang di kedua sisi perbatasan mengungsi dari rumah mereka.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan lebih dari 41.000 warga Palestina telah terbunuh di wilayah tersebut sejak serangan Hamas pada 7 Oktober. Kementerian tersebut tidak membedakan antara pejuang dan warga sipil dalam penghitungannya, namun mengatakan bahwa lebih dari separuh korban tewas adalah perempuan dan anak-anak. Israel mengatakan telah menewaskan lebih dari 17.000 militan, tanpa memberikan bukti.
(sra)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Foto Terkait
Foto Terpopuler
Foto Terkini More