Layanan Kesehatan Gratis Bagi Penyintas Gempa di Bandung
Kamis, 26 September 2024 - 09:43 WIB
Gempa 4,7 SR yang terjadi di Bandung pada 18 September lalu masih menyisakan trauma mendalam bagi masyarakat. Ribuan relawan yang turun ke lokasi bencana belum mampu mengobati rasa takut warga. Ribuan jiwa masih memilih tinggal di pengungsian dan diluar rumah.
Sepekan pasca kejadian gempa darat tersebut, masih banyak waga yang mengeluhkan belum mendapatkan layanan kesehatan. Banyak yang alami gangguan kesehatan, beberapa ada yang masih memiliki luka akibat gempa dan belum tertangani medis.
Demikian diungkap Direktur Jaringan Relawan Indonesia CARE, Mohammad Syahri di sela-sela aksi implementasi Layanan Kesehatan Gratis yang digelar di Desa cihawuk, Kecamatan Kertasari, Bandung, Jawa Barat, Rabu (25/9).
Kegiatan kolaborasi antara Indonesia CARE dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Karawang tersebut melibatkan satu orang dokter dan sejumlah paramedis serta relawan. "Kami tergerak untuk turun karena masih banyak daerah yang belum terjangkau layanan. Terutama di wilayah Kertasari ini. Dengan didukung satu unit ambulan PWI Karawang, dan relawan medis. Kami turun. Alhamdulillah ada donatur, memberikan dukungan obat-obatan,' tambah Syahri.
Kegiatan sendiri lanjut pria yang akrab disapa Choy tersebut berlangsung selama 3 hari. " Antusias warga besar sekali. Siang malam pos pelayanan kita diserbu warga yang minta pelayanan kesehatan," ungkapnya.
Menambahkan yang disampaikan Choy, Wakil Kepala Medis Respon Indonesia CARE dr.Puteri Qotrunnada yang juga berada di lokasi kegiatan m ngungkap ada lebih dari 250 pasien selama dua hari berlangsung. Kami berusaha jemput bola. Datangi daerah yang belum tersentuh pelayanan kesehatan," katanya.
Puteri mengungkap pada Selasa kemarin saat kedatangan hari pertama tim sudah disambut warga korban luka robek dan harus dirujuk dengan ambulan. "Kita langsung bergerak. Akhirnya kita langsung putuskan untuk langsung menggelar aksi. Tak disangka antusiasme warga mengakibatkan pelayanan dilakukan hingga malam hari," bebernya.
Selain luka robek, lanjut puteri sejumlah keluhan kesehatan yang disampaikan warga meliputi trauma pasca gempa, luka, syaraf kejepit, kolesterol, demam, sakit kepala, batuk pilek dan gatal.
Selain pelayanan kesehatan, Indonesia CARE dan PWI Karawang juga menggelar kegiatan Psikososial atau Trauma Healing. "Masih banyak yang trauma. Takut dan khawatir. Kita coba hibur dan ajak bermain terutama anak-anak," ujar tim Indonesia CARE, Arditya.
Tokoh masyarakat Cihawuk, Encep (60) menyampaikan rasa senangnya atas kehadiran para relawan Indonesia CARE dan PWI Karawang. "Kami banyak yang belum mendapatkan layanan kesehatan disini. Alhamdulillah teman-teman relawan membantu warga disini," ungkapnya.
Sepekan pasca kejadian gempa darat tersebut, masih banyak waga yang mengeluhkan belum mendapatkan layanan kesehatan. Banyak yang alami gangguan kesehatan, beberapa ada yang masih memiliki luka akibat gempa dan belum tertangani medis.
Demikian diungkap Direktur Jaringan Relawan Indonesia CARE, Mohammad Syahri di sela-sela aksi implementasi Layanan Kesehatan Gratis yang digelar di Desa cihawuk, Kecamatan Kertasari, Bandung, Jawa Barat, Rabu (25/9).
Kegiatan kolaborasi antara Indonesia CARE dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Karawang tersebut melibatkan satu orang dokter dan sejumlah paramedis serta relawan. "Kami tergerak untuk turun karena masih banyak daerah yang belum terjangkau layanan. Terutama di wilayah Kertasari ini. Dengan didukung satu unit ambulan PWI Karawang, dan relawan medis. Kami turun. Alhamdulillah ada donatur, memberikan dukungan obat-obatan,' tambah Syahri.
Kegiatan sendiri lanjut pria yang akrab disapa Choy tersebut berlangsung selama 3 hari. " Antusias warga besar sekali. Siang malam pos pelayanan kita diserbu warga yang minta pelayanan kesehatan," ungkapnya.
Menambahkan yang disampaikan Choy, Wakil Kepala Medis Respon Indonesia CARE dr.Puteri Qotrunnada yang juga berada di lokasi kegiatan m ngungkap ada lebih dari 250 pasien selama dua hari berlangsung. Kami berusaha jemput bola. Datangi daerah yang belum tersentuh pelayanan kesehatan," katanya.
Puteri mengungkap pada Selasa kemarin saat kedatangan hari pertama tim sudah disambut warga korban luka robek dan harus dirujuk dengan ambulan. "Kita langsung bergerak. Akhirnya kita langsung putuskan untuk langsung menggelar aksi. Tak disangka antusiasme warga mengakibatkan pelayanan dilakukan hingga malam hari," bebernya.
Selain luka robek, lanjut puteri sejumlah keluhan kesehatan yang disampaikan warga meliputi trauma pasca gempa, luka, syaraf kejepit, kolesterol, demam, sakit kepala, batuk pilek dan gatal.
Selain pelayanan kesehatan, Indonesia CARE dan PWI Karawang juga menggelar kegiatan Psikososial atau Trauma Healing. "Masih banyak yang trauma. Takut dan khawatir. Kita coba hibur dan ajak bermain terutama anak-anak," ujar tim Indonesia CARE, Arditya.
Tokoh masyarakat Cihawuk, Encep (60) menyampaikan rasa senangnya atas kehadiran para relawan Indonesia CARE dan PWI Karawang. "Kami banyak yang belum mendapatkan layanan kesehatan disini. Alhamdulillah teman-teman relawan membantu warga disini," ungkapnya.
(sra)