ISSF Kembali Bermitra Dengan Kemendes PDT Majukan Desa dan Daerah Tertinggal
Selasa, 29 Oktober 2024 - 20:14 WIB
Jakarta - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) dan Indonesian Social Sustainability Forum (ISSF) atau Forum Keberlanjutan Sosial Indonesia, kembali bermitra dalam memajukan desa dan daerah tertinggal yang tersebar diberbagai pelosok tanah air. Menurut Sekjen ISSF Nurul Iman, kerja sama antara Kemendes PDT dengan ISSF yang telah terjalin semenjak tahun 2021 lalu kembali akan berlanjut mengingat diantara keduanya memiliki kesamaan tujuan.
"Kesamaan tujuan antara Kemendes PDT dengan ISSF terutama dalam percepatan pembangunan desa dan daerah tertinggal menjadi dasar untuk terus bermitra diantara kita. Kemendes PDT bahkan menginginkan ISSF bisa mengangkat program-program CSR unggulan terutama di daerah tertinggal," ungkap Nurul Iman di Hotel Aston TB Simatupang pada Senin (28/10) disela-sela digelarnya acara expose program untuk model percepatan pembangunan daerah tertinggal.
Kesamaan tujuan lainnya lanjut Nurul Iman, di ISSF sendiri ada agenda temu forum untuk saling bertukar pikiran antar anggota ISSF maupun dengan pihak lain terutama terkait dengan pemberdayaan desa dan daerah tertinggal. Kesamaan tujuan tersebutlah tandas Nurul yang membuat Kemendes PDT dan ISSF terus melakukan kerja sama mulai dari 2021 hingga saat ini.
Untuk menstimulus agar berbagai stakeholder terus memberikan sumbangsihnya dalam memajukan desa dan daerah tertinggal, ISSF papar Nurul juga kembali akan menggelar CSR PDB Awards yang rutin diselenggarakan setiap tahun. "CSR PDB Awards juga akan digelar pada tahun 2025 dan launchingnya dilakukan bersamaan dengan kegiatan saat ini. Jika melihat grafiknya, jumlah peserta (perusahaan) maupun programnya terus bertambah terutama dari perusahaan baru, hal ini menandakan berbagai perusahaan tersebut memiliki antusiasme yang tinggi untuk memajukan desa dan daerah tertinggal," jelas Nurul Iman.
Saat disinggung format kerja sama seperti apa yang akan dilakukan ISSF dengan Kemendes PDT, Nurul menjelaskan bahwa Mou tahun 2021 terkait dengan percepatan pembangunan desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) dan kegiatan CSR lainnya, masih akan tetap dipertahankan pada MoU berikutnya.
Kolaborasi antara Kemendes PDT dan ISSF jelas Nurul tetap satu tujuan untuk memajukan desa dan daerah tertinggal. ISSF yang beranggotaan lebih dari 300 perusahaan lanjut Nurul tentunya akan lebih mudah dalam mengkoordinasikan berbagai program untuk memajukan sebuah desa jika berkolaborasi dengan berbagai instansi termasuk Kemendes PDT.
ISSF tegas Nurul juga akan terus mendorong berbagai program yang memberikan dampak keberlanjutan. "Contoh dari program keberlanjutan tersebut adalah seperti ketika perusahaan sudah tidak lagi melakukan giat operasional di suatu desa atau wilayah, namun kondisi sosial ekonomi masyarakatnya masih tetap berlanjut karena ada program PPM yang tepat dan dampak positif yang berkelanjutan," jelas Nurul Iman.
Semenjak melakukan MoU dengan Kemendes PDT dimasa kepemimpinan Abdul Halim Iskandar hingga dipimpin oleh Menteri Yandri Susanto, Nurul menerangkan bahwa ISSF selalu dilibatkan dalam berbagai kegiatan Kemendes PDT.
Sebagai mitra dalam memajukan desa dan daerah tertinggal, ISSF jelas Nurul juga selalu diajak berkomunikasi dan berdiskusi untuk memajukan desa dan daerah tertinggal dengan beragam sumber daya yang ada dari kedua belah pihak.
Dalam kegiatan temu forum yang digelar selama dua hari hingga Selasa (29/10) juga turut digelar "Launching CSR dan Pengembangan Desa Berkelanjutan Awards 2025", acara tersebut juga turut dihadiri dan dilaunching oleh Mendes PDT Yandri Susanto, Direktur Jenderal Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal Nugroho Setijo Nagoro, Sekretaris Jenderal Kementerian Kemendes PDT Taufik Madjid, Sekretaris Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa dan beberapa Kepala Badan Kemendes PDT lainnya.
Selain itu turut hadir pula perwakilan duta besar hingga perwakilan dari berbagai perusahaan anggota ISSF dan mitra Kemendes PDT.
"Kesamaan tujuan antara Kemendes PDT dengan ISSF terutama dalam percepatan pembangunan desa dan daerah tertinggal menjadi dasar untuk terus bermitra diantara kita. Kemendes PDT bahkan menginginkan ISSF bisa mengangkat program-program CSR unggulan terutama di daerah tertinggal," ungkap Nurul Iman di Hotel Aston TB Simatupang pada Senin (28/10) disela-sela digelarnya acara expose program untuk model percepatan pembangunan daerah tertinggal.
Kesamaan tujuan lainnya lanjut Nurul Iman, di ISSF sendiri ada agenda temu forum untuk saling bertukar pikiran antar anggota ISSF maupun dengan pihak lain terutama terkait dengan pemberdayaan desa dan daerah tertinggal. Kesamaan tujuan tersebutlah tandas Nurul yang membuat Kemendes PDT dan ISSF terus melakukan kerja sama mulai dari 2021 hingga saat ini.
Untuk menstimulus agar berbagai stakeholder terus memberikan sumbangsihnya dalam memajukan desa dan daerah tertinggal, ISSF papar Nurul juga kembali akan menggelar CSR PDB Awards yang rutin diselenggarakan setiap tahun. "CSR PDB Awards juga akan digelar pada tahun 2025 dan launchingnya dilakukan bersamaan dengan kegiatan saat ini. Jika melihat grafiknya, jumlah peserta (perusahaan) maupun programnya terus bertambah terutama dari perusahaan baru, hal ini menandakan berbagai perusahaan tersebut memiliki antusiasme yang tinggi untuk memajukan desa dan daerah tertinggal," jelas Nurul Iman.
Saat disinggung format kerja sama seperti apa yang akan dilakukan ISSF dengan Kemendes PDT, Nurul menjelaskan bahwa Mou tahun 2021 terkait dengan percepatan pembangunan desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) dan kegiatan CSR lainnya, masih akan tetap dipertahankan pada MoU berikutnya.
Kolaborasi antara Kemendes PDT dan ISSF jelas Nurul tetap satu tujuan untuk memajukan desa dan daerah tertinggal. ISSF yang beranggotaan lebih dari 300 perusahaan lanjut Nurul tentunya akan lebih mudah dalam mengkoordinasikan berbagai program untuk memajukan sebuah desa jika berkolaborasi dengan berbagai instansi termasuk Kemendes PDT.
ISSF tegas Nurul juga akan terus mendorong berbagai program yang memberikan dampak keberlanjutan. "Contoh dari program keberlanjutan tersebut adalah seperti ketika perusahaan sudah tidak lagi melakukan giat operasional di suatu desa atau wilayah, namun kondisi sosial ekonomi masyarakatnya masih tetap berlanjut karena ada program PPM yang tepat dan dampak positif yang berkelanjutan," jelas Nurul Iman.
Semenjak melakukan MoU dengan Kemendes PDT dimasa kepemimpinan Abdul Halim Iskandar hingga dipimpin oleh Menteri Yandri Susanto, Nurul menerangkan bahwa ISSF selalu dilibatkan dalam berbagai kegiatan Kemendes PDT.
Sebagai mitra dalam memajukan desa dan daerah tertinggal, ISSF jelas Nurul juga selalu diajak berkomunikasi dan berdiskusi untuk memajukan desa dan daerah tertinggal dengan beragam sumber daya yang ada dari kedua belah pihak.
Dalam kegiatan temu forum yang digelar selama dua hari hingga Selasa (29/10) juga turut digelar "Launching CSR dan Pengembangan Desa Berkelanjutan Awards 2025", acara tersebut juga turut dihadiri dan dilaunching oleh Mendes PDT Yandri Susanto, Direktur Jenderal Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal Nugroho Setijo Nagoro, Sekretaris Jenderal Kementerian Kemendes PDT Taufik Madjid, Sekretaris Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa dan beberapa Kepala Badan Kemendes PDT lainnya.
Selain itu turut hadir pula perwakilan duta besar hingga perwakilan dari berbagai perusahaan anggota ISSF dan mitra Kemendes PDT.
(sra)