Jokowi Resmikan Bendungan Tukul di Pacitan Jawa Timur
Minggu, 14 Februari 2021 - 21:26 WIB
Presiden Joko Widodo meninjau Bendungan Tukul, Pacitan, Jawa Timur, Minggu (14/2/2021). Didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Mensesneg Pratikmo, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Jokowi meresmikan Bendungan Tukul di Kabupaten Pacitan yang merupakan salah satu dari 65 bendungan yang direncanakan dalam kurun waktu 6 tahun.
Sampai dengan tahun 2021 sebanyak 18 bendungan telah diselesaikan dengan 9 bendungan diresmikan langsung oleh Presiden Jokowi (Raknamo, Rotiklot, Tanju, Mila, Teritip, Gondang, Jatigede, Nipah, dan Tukul); 6 bendungan telah dioperasikan (Logung, Paya Seunara, Rajui, Bajulmati, Titab dan Sei Gong); dan menyusul untuk diresmikan 3 bendungan (Napun Gete, Tapin, dan Sindagheula).
Bendungan Tukul yang diresmikan hari ini, dibangun dari tahun 2013 dan selesai tahun 2020. Dengan bendungan dengan kapasitas tampungan 8.7 juta m3 ini akan dapat memberi manfaat air baku sebesar 300 liter/detik, irigasi seluas 600 ha dan diharapkan dapat meningkatkan indeks pertanaman 2 kali lipat dari produksi semula. Lebih lanjut, bendungan ini diharapkan dapat menjadi infrastruktur yang penting bagi ketahanan pangan dan ketahanan air serta memberikan dampak positif bagi aspek sosial ekonomi masyarakat.
FOTO Setpres/Agus Suparto
Sampai dengan tahun 2021 sebanyak 18 bendungan telah diselesaikan dengan 9 bendungan diresmikan langsung oleh Presiden Jokowi (Raknamo, Rotiklot, Tanju, Mila, Teritip, Gondang, Jatigede, Nipah, dan Tukul); 6 bendungan telah dioperasikan (Logung, Paya Seunara, Rajui, Bajulmati, Titab dan Sei Gong); dan menyusul untuk diresmikan 3 bendungan (Napun Gete, Tapin, dan Sindagheula).
Bendungan Tukul yang diresmikan hari ini, dibangun dari tahun 2013 dan selesai tahun 2020. Dengan bendungan dengan kapasitas tampungan 8.7 juta m3 ini akan dapat memberi manfaat air baku sebesar 300 liter/detik, irigasi seluas 600 ha dan diharapkan dapat meningkatkan indeks pertanaman 2 kali lipat dari produksi semula. Lebih lanjut, bendungan ini diharapkan dapat menjadi infrastruktur yang penting bagi ketahanan pangan dan ketahanan air serta memberikan dampak positif bagi aspek sosial ekonomi masyarakat.
FOTO Setpres/Agus Suparto
(sra)