Mendaki Gunung Merekam Keajaiban Leluhur
Gunung selalu menjadi primadona bagi para pendaki. Apalagi jika gunung tersebut memiliki ketinggian yang spektakuler. Bagi para pendaki, menapaki medan setapak yang terkadang tidak mudah dilalui adalah tantangan tersendiri. Ekspresi penuh bangga dan puas tercurah ketika para pendaki sukses menaklukkan gunung hingga puncaknya.
Namun pengalaman berbeda bakal ditemui jika pendaki berhasil menaklukkan jalur ekstrem Gunung Kemuncup. Gunung setinggi 1238 Mdpl yang masih menjadi bagian dari Gunung Penanggungan ini menyimpan banyak kekayaan peninggalan leluhur. Dibalik jalurnya yang ekstrim, di Gunung Kemuncup ini terpendam banyak situs purbakala yang masih terpendam dan belum banyak diketahui oleh orang.
Saat tiba di puncak, para pendaki bakal disambut oleh satu situs purbakala berupa Situs Panji atas Gajah. Para pendaki bisa berisitirahat, merekam dan merenungkan keajaiban orang-orang dahulu bagaimana mengukir bebatuan menjadi relief yang sarat makna tersebut. Setelah puas di puncak, pendakian bisa dilanjutkan ke situs-situs lainnya. Hanya saja, untuk mengetahui situs lain seperti Gua Nimun, Gua Mudin, Gua Manu hingga Candi Umpa Wolu, harus dipandu oleh Juru Pelihara situs berharga yang bertugas ditempat itu lantaran medan jalan yang dilalui sudah keluar dari zona pendakian umum.
Pendakian Gunung Kemuncup, Hutan Wonosunyo, Kecamatan Gempol, Pasuruan, Jawa Timur ini bisa ditempuh melalui pos Tlogo dan pos Desa Kunjorowesi. Untuk mendapatkan pengalaman dan melihat situs lebih banyak, pendaki bisa bermalam di lembah antara Gunung Penanggungan, Gunung Bekel dan Gajah Mungkur. Keesokan harinya bisa turun dan melihat sejumlah situs hingga tiba di perkampungan Dusun Genting, Desa Watonmas Jedong, Kabupaten Mojokerto.