Edukasi Pecinta Kopi, Excelso Gelar Demo Giling Kopi
Jakarta - PT. Excelso Multirasa (EXCELSO) local coffee shop chain stores terbesar di Indonesia yang berada di bawah naungan Kapal Api yang tersebar di 40 kota besar di Indonesia, terus berkembang dan berinovasi dalam menciptakan menu makanan dan minuman yang bisa dinikmati oleh para pecinta kopi di Indonesia.
Bertempat di dua outlet, masing-masing Excelso Plaza Indonesia, Jakarta dan Excelso HR. Muhammad, Surabaya, diadakan kelas kopi khusus untuk media.
Materi yang dibawakan oleh Iffung Exka Hadiyawan, Training Manager Excelso Multirasa, adalah “Grinder : Pengaruh Gilingan Kopi Terhadap Seduhan”.
Grinder sendiri baru ditemukan pada abad 17. Sebelum itu sekitar abad 8 M Kopi ditemukan di Ethiopia. Awalnya kopi dinikmati dengan cara dimakan. Selanjutnya barulah dikenal proses tumbuk menggunakan lesung.
Tahun 1655 Nicholas Book asal Inggris Menemukan Coffee Grinder pertama. Alat ini menggunakan crane (engkol) di bagian atasnya yang digunakan untuk menggiling kopi. Tahun 1798 Thomas Bruf asal Amerika menyempurnakan Grinder dan kemudian menjadi orang pertama yang mendapatkan paten untuk coffee grinder.
Kemudian Charles Parker berhasil mengembangkan desain dari grinder buatan Thomas Bruff Tahun 1898. Hobart Manufacturing Company menemukan Grinder Electric. Desain untuk electric grinder ini terus dikembangkan hingga tahun 1913.
Hobart mendapatkan patent untuk penemuan electric grinder.
“Grinder atau penggiling adalah aspek penting dalam menikmati kopi enak. Tak hanya mesin kopi dan alat seduh, penggiling adalah salah satu faktor inti yang memengaruhi kenikmatan kopi.
Maka sebab itu perlunya mengetahui level grind size yang tepat pada saat menikmati kopi dengan gilingan berbeda itulah kita merasakan perbedaan rasa yang dihasilkan dengan menggunakan jenis kopi yang sama.” jelas Iffung menjelaskan.
Secara umum jenis gilingan kopi terdiri atas extra coarse, coarse, medium coarse, medium, medium fine, fine grind, dan superfine Turkish grind. Perbedaan hasil gilingan ini menurut Iffung juga dapat membedakan cara dan alat penyeduhan.
“Beberapa contoh yang bisa diambil sebagai patokan adalah kopi yang digiling kasar misalnya, paling cocok diseduh dengan memakai alat French press, Percolators, Coffee cupping/tasting. Kopi yang digiling hingga medium fine cocok diseduh dengan menggunakan –mesin Espresso, The Aeropress (sekitar a 1-2 menit brew time) atau Mocha Pot.”
Di penghujung materinya, Iffung menyampaikan beberapa simpulan praktis yang bisa diikuti oleh para penggemar kopi, yaitu :
1. Ukuran Grind Size akan berpengaruh pada cita rasa seduhan yang dihasilkan
2. Semakin halus Grind Size kopi maka membutuhkan proses seduhan yang sangat cepat
3. Semakin Kasar Grind Size kopi maka membutuhkan proses yang sangat lama
4. Cita rasa yang pekat pada kopi bisa disebabkan oleh gilingan kopi yang halus dan lama kontak waktu bertemunya kopi dan air.