PP Hikmahbudhi Ingatkan Penyelenggaraan Waisak Nasional Oleh Walubi Memperhatikan Aspek lingkungan
JAKARTA-- Penyelenggaraan Kegiatan Waisak Nasional Walubi akan diselenggarakan pada tanggal 16 Mei 2022 mendatang, Dalam agenda Waisak Nasional Walubi tersebut akan di barengi oleh pelepasan ribuan Lampion Terbang.
Kegiatan Waisak Nasional Walubi yg di barengi pelepasan ribuan lampion terbang tersebut mendapat tanggapan dari Jan Suharwantono Ketua Bidang Kajian Strategis, penelitian Dan pengembangan PP Hikmahbudhi, untuk pihak penyelenggara yaitu Walubi untuk lebih memperhatikan aspek lingkungan.
"Kita tahu Lampion terbang terbuat dari berbagai bahan yg bisa mencemari lingkungan seperti kertas minyak, plastik,kawat Dan lain sebagainya, sehingga berpotensi menjadi sampah ketika sudah turun ke tanah, Belum lagi potensi kebakaran dan efek merusak pada situs percandian, karena kita kan tidak tahu kemana angin membawa lampion-lampion tersebut ," kata Jan Suharwantono, Minggu (1/5).
Persoalan Lampion terbang ini memang menjadi problem tahunan karena masih banyak masyarakat yang terhipnotis oleh keindahan nya, namun mengesampingkan dampak negatif bagi lingkungan Dan bisa membahayakan tentunya.
"Pihak penyelenggara khususnya Walubi harusnya lebih memperhatikan Dan selektif dalam menentukan rangkaian kegiatan, jangan karena ingin menarik masa tetapi tidak memperhatikan dampak negatif bagi lingkungan," ujarnya.
Candi Borobudur telah di tetapkan Oleh pemerintah menjadi Pusat Peribadatan/wisata religi bagi Umat Buddha Dunia sehingga menjadi tanggung jawab bersama bukan hanya umat buddha tetapi masyarakat indonesia untuk menjaga situs percandian ini dari segala bentuk upaya perusakan secara Fisik, maupun menjaga borobudur dari upaya komodifikasi Dan kapitalisasi sekelompok organisasi
" Dalam Hal ini kami PP Hikmahbudhi juga mengingatkan terkait penetapan status candi Borobudur ini, karena dengan banyak nya organisasi di internal buddhis yang mangatasnamakan umat Buddha, tidak menutup kemungkin ada upaya komodifikasi dan kapitalisasi disana," tandas Jan Suharwantono.