Menteri Sandiaga Uno Segera Tampilkan Keris sebagai Komoditas Unggulan ke Luar Negeri
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno menempa besi untuk membuat keris bersama Empu Ika saat mengunjungi Desa Wisata Keris Aeng Tongtong, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Selasa (24/5/2022). Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 yang telah kembali diluncurkan pada bulan Februari lalu, saat ini juga masuk dalam tahapan 50 besar dimana dilakukan visitasi langsung oleh Menteri Sandiaga Uno. Dan lokasi pertama dari visitasi 50 besar ADWI 2022 adalah Desa Wisata Keris (dahulu bernama Desa Aeng Tong Tong) berada di Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep, Madura, Provinsi Jawa Timur.
Kabupaten Sumenep sendiri telah dikukuhkan sebagai Kota Keris dan bahkan United Nation Education, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) telah menetapkan Kabupaten Sumenep sebagai daerah perajin keris terbanyak di dunia, dan sebagian besar empu keris berasal dari Desa Wisata Keris atau Desa Aeng Tong- tong.
Diantaranya terdapat 470 sampai 500 empu keris di Sumenep yang jumlahnya mengalahkan Yogyakarta yang masih 15 empu. Sehingga UNESCO mengakui Kabupaten Sumenep, dengan penobatan sebagai jumlah empu alias pembuat keris terbanyak di Asia Tenggara.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menegaskan, desa Wisata Keris adalah salah satu desa yang sangat unik. Desa yang kebanyakan dari masyarakatnya adalah perajin keris dimana senjata tersebut adalah senjata otentik milik Indonesia. “Apalagi jaman modern saat ini, desa ini masih memanfaatkan kegiatan yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu,” katanya.
Dia melanjutkan, di desa tersebut juga masih ada Rumah-rumah tradisisional Madura Tanean Lanjhang yang memiliki arti halaman panjang yaitu berupa kumpulan rumah yang terdiri dari beberapa keluarga yang masih berada dalam satu ikatan keluarga. ‘Masyarakat juga masih melestarikan rumah tradisionalnya”, ujarnya.
Menteri Sandi juga tidak lupa menyambangi satu Empu panggilan untuk pembuat keris yaitu empu Ika, yang merupakan empu (pembuat keris) perempuan satu-satunya di Indonesia. Empu Ika yang mengajak Mas Menteri untuk melihat proses pembuatan Keris, mulai dari pemilihan besi, lalu penempaan, pembentukan bilah, kinatah (ukir besi jika keris ukir), warangka (pembuatan sarung keris yang terbuat dari kayu), terakhir mewarangi atau campuran cairan arsenikum dengan air jeruk nipis yang di oleskan/celupkan ke Keris.