Inovatif, Balitbang Kemenhan dan LEN Matangkan Motor Listrik Militer Sesuai Arahan Jokowi ke Menhan Prabowo
JAKARTA- Industri pertahanan dalam negeri diharapkan terus melahirkan prestasi terbaiknya. Pasalnya, hal tersebut dapat membuat ekonomi dan kedaulatan bangsa Indonesia menjadi kuat.
Untuk itu, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) mendorong hadirnya motor listrik khusus atau Electric Tactical Motor Bike karya nyata anak bangsa yang bisa digunakan dalam operasi militer.
Motor tersebut tidak hanya diharapkan mampu meluncur di medan beraspal dengan baik, namun di medan operasi militer. Kendaraan taktikal sangat diperlukan untuk mendukung kerja operasi pasukan khusus di jalanan hutan yang terjal dan berkelok, dan dengan konsep operasi senyap.
Uji rancangan motor listrik tersebut, merupakan hasil desain anak bangsa dan dikaji serta diuji PT Eltran Indonesia (anak perusahaan Len) di Badan Penelitian dan Pengembangan Pertahanan Kementerian Pertahanan (Balitbang Kemenhan), Pd. Labu, Kec. Cilandak, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Selasa (28/2022).
Balitbang Kemenhan memiliki tugas menyelenggarakan penelitian, pengkajian dan pengembangan strategi dan sistem pertahanan, sumber daya manusia, kemampuan dan pendayagunaan industri nasional serta penguasaan dan penerapan ilmu pengetahuan untuk pertahanan negara.
"Kami terus mengkaji dalam FGD (fokus group discussion/diskusi terstruktur dengan topik yang ditentukan) ini sebagai sebuah tahapan dalam penelitian pengembangan yang pada prinsipnya Litbang pertahanan ini yang menjadi tujuan utama adalah bagaimana produk Litbang ini bisa digunakan oleh user. Oleh sebab itu forum ini (FGD) memang sengaja kita buat dan memang menjadi sebuah tahapan dari Litbang dimana kita perekayasa atau peneliti ini berdiskusi dengan user," kata Arif Harmanto Kapuslitbang Alpahan Balitbang Kemenhan.
"Tujuan akhirnya, hasil Litbang ini bermanfaat untuk user. Bagaimana bisa bermanfaat, tentu harus sesuai dengan apa yang diinginkan user. Maka dari itu, forum ini kita mencari masukan dari user, dari inisial desain, kita minta masukan dari user. Dari situ kita coba akomodasi apa-apa yang menjadi kebutuhan user," tambahnya.
Lebih jauh disampaikannya, hasil tersebut selanjutnya dilakukan redesain agar nanti produk akhirnya bisa dipergunakan oleh user dengan sempurna.
"Pertama kita harus punya komitmen dari industri pertahanan untuk menghasilkan produk yang memang benar benar berkualitas dan bisa digunakan user di lapangan, dalam hal ini adalah TNI," tambahnya.
"Tetapi kita juga mengharapkan dari user bahwasanya mungkin sebuah produk dari industri pertahanan hasil dari Litbang, belum bisa dikomparasikan dengan produk dari luar. Oleh sebab itu komitmen bahwa kita menggunakan produk dalam negeri ini jangan kita membandingkan dari luar 100 persen. Kalau ada kurang-kurangnya sedikit mungkin komitmen dari user untuk tetap menggunakan, seiring berjalannya waktu memberikan masukan pada industri apa-apa saja yang kurang dan disempurnakan di masa mendatang," tambahnya.
Dengan demikian, keinginan Indonesia untuk bisa 100 persen menggunakan produk dalam negeri bisa tercapai. "Kita tidak akan pernah menggunakan produk dalam negeri tanpa mencobanya. Industri harus berusaha semaksimal mungkin memenuhi produk yang memang benar dibutuhkan oleh user, dan terbuka dengan saran. Marilah cintai produk dalam negeri untuk menumbuhkan perekonomian Indonesia. Indonesia tumbuh, Indonesia maju," tutupnya.
Sementara itu Ridwan GM Pemasaran dan Penjualan PT Eltran menambah bahwa FGD tersebut merupakan serangkaian dari Litbang mandiri, yang menjadi kerja sama PT Eltran Indonesia dengan Litbang Kemenhan.
"Jadi kita melakukan pengembangan penelitian motor listrik, dan sekarang sudah berjalan sesuai roadmap, terus memperkenalkan serta meminta masukan-masukan dari pihak kesatuan yang lainnya dari TNI. Dengan begitu, motor yang kita kembangkan bisa sesuai dengan penggunaan operasinya," paparnya.
Dikatakannya lagi, FGD berjalan dengan antusiasme tinggi dan dinamis. "Banyak sekali masuk dari satuan yang memang butuh untuk kita kembangkan lagi. Kesatuannya tadi di antaranya ada dari Puslaik (Pusat Kelaikan Kemenhan), Dirtekinhan (Direktorat Potensi Pertahanan) Kemenhan,
Kopassus. Semua kesatuan hadir. Selanjutnya kita menyesuaikan dengan masukan-masukan dari kesatuan itu," pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto mendorong industri pertahanan Indonesia secara keseluruhan agar senantiasa menjalankan manajemen yang sebaik-baiknya. Diamanatkannya, harus ada perubahan drastis dalam budaya industri pertahanan secara keseluruhan.
Terlebih, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi instruksi untuk membesarkan industri pertahanan Indonesia. Hal tersebut, sebagai bentuk dari pengabdian patriot-patriot bangsa untuk ikut menjaga kedaulatan bangsa Indonesia.
Disampaikan Parabowo, industri pertahanan dalam negeri adalah kebanggaan rakyat Indonesia. Untuk itu, pemerintah senantiasa mendorong peningkatan kapasitas dan kapabilitas industri dari segi pemasaran maupun teknologi.
Menhan Prabowo menekankan bahwa industri pertahanan dalam negeri juga perlu senantiasa menyadari bahwa mereka adalah kebanggaan bangsa Indonesia dan masyarakat mengharapkan kinerja terbaik mereka.
“Kita adalah tuan di negara kita sendiri, kita harus jadi tuan di tanah, air, dan udara kita sendiri,” pungkasnya.