100 Koperasi Primer Terbaik DKI Jakarta Bukukan Aset Rp2,5 Triliun
Jakarta – Setelah sukses meluncurkan 100 Koperasi Besar Indonesia sepanjang tahun 2012 hingga 2021, Majalah Peluang kembali me-launching atau meluncurkan 100 Koperasi Pegawai Terbaik yang berada di lingkungan pemerintahan.
Menurut Ketua Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKPRI) Syahnas Rasyid, pemilihan 100 Koperasi Pegawai Terbaik tersebut melalui seleksi dan penilaian yang sangat ketat terhadap daftar 314 koperasi primer (koprim) yang merupakan anggota PKPRI.
“Parameter atau alat ukur untuk menentukan koperasi terbaik adalah ketaatan pada azas koperasi, loyalitas dan partisipasi anggota serta kinerja usaha yang menghasilkan aset dan omset. Taat azas ditunjukan dengan tertib menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT) yang dalam penilaian ini mengambil data angka berdasar RAT tahun buku 2020,” ungkap Syahnas Rasyid disela-sela launching yang digelar di Hotel Bidakara Jakarta pada Rabu (21/09).
Bagi koperasi-koperasi yang belum begitu kuat secara permodalan lanjut Syahnas, kedepannya PKPRI akan memberikan bantuan penguatan permodalan bagi anggota yang membutuhkan. Namun bagi anggota PKPRI yang telah memiliki modal cukup kuat, PKPRI jelas Syahnas akan memberikan pembinaan, arahan-arahan administrasi agar management koperasi tersebut kian membaik.
Dalam peluncuran 100 Koperasi Pegawai Terbaik yang berada di lingkungan pemerintahan yang diselenggarakan oleh Majalah Peluang, pihak penyelenggara juga memilih koperasi terbaik berdasarkan kategori penilaian klaster dari masing-masing lembaga dan kementerian.
Menurut Ketua penyelenggara Yuni Hegarwati, koperasi-koperasi terbaik tersebut berada pada klaster Badan Usaha Milik Nasional/Badan Usaha Milik Daerah (BUMN/BUMD), klaster Pemda DKI Jakarta serta klaster koperasi di lingkungan sekolah.
“Koperasi karyawan kementerian kehutanan dan lingkungan hidup (Kokarhutan) meraih penghargaan tertinggi untuk klaster kementerian dan lembaga. Kemudian diikuti oleh Koperasi Pegawai Pos Indonesia (Kopposindo) di klaster BUMN/BUMD, KPPD di klaster Pemda DKI Jakarta dan KKGJ di klaster lingkungan sekolah,” ungkap Yuni Hegarwati.
Sebagai catatan dari 100 koperasi primer terbaik, total aset yang dibukukan mencapai Rp 2,5 triliun dengan volume usaha yang berkisar diangka Rp 1,6 triliun dari 90.598 anggota. Adapun rata-rata produktivitas transaksi pada koperasi mencapai angka Rp 1,5 juta per-orangnya.
Potensi ekonomi koperasi yang cukup baik dalam menopang kebutuhan dan kesejahteraan para anggotanya juga mendapat tanggapan dari Irsyad Muchtar selaku penulis buku “100 Koperasi Primer Terbaik Anggota PKPRI DKI Jakarta”. Kendati kinerja usaha koprim pada umumnya belum memenuhi skala ekonomi layak karena lebih berorientasi pada pemenuhan kebutuhan anggotanya ketimbang profit, Irsyad mengaku bangga mengingat ada pula koprim yang mampu mencetak aset ratusan miliar.
”Kita patut berbangga, bahkan selain aset ratusan milyar, ada pula koprim yang mampu mencetak aset lebih dari satu triliun. Dengan diterbitkannya buku ini, saya ingin menepis asumsi yang keliru tersebut, mengingat cukup banyak koprim yang mampu mencetak kinerja unggul. Dalam buku ini, saya mencatat sedikitnya ada 7 koprim yang mampu mencetak kinerja unggul dengan aset diatas 100 miliar,” jelas Irsyad.
Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ) yang berada dalam klaster sekolah papar Irsyad bisa menjadi role model. Kendati anggotanya hanya para guru sekolah dasar di seantero Jakarta, namun koperasi yang berusia 70 tahun tersebut memiliki total aset Rp 225 miliar.
"Koperasi KKGJ memiliki kantor sendiri diluar sekolah serta mampu menerobos bisnis lainnya diluar sekolah seperti membuka unit SPBU serta membuka agen gas LPG," tutup Irsyad.