Transformasi Digital di Indonesia Butuhkan Banyak Talenta
Direktur Digital Bisnis PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) Muhamad Fajrin Rasyid menyampaikan paparan di depan peserta Bali Annual Telkom International Conference (BATIC) 2022, di Nusa Dua, Kamis (22/9/2022).
Saat ini permintaan industri ICT terhadap talenta digital sangat tinggi melampaui dari talenta yang ada dan tersedia. Indonesia kekurangan talenta digital yang mengancam pertumbuhan industri teknologi dengan prakiraan unrealized output senilai USD 21,8 miliar.
Selain itu, setidaknya pada tahun 2018 sebanyak 1.000 perusahaan teknologi aktif mencari talenta digital. Angka perusahaan tersebut justru meningkat 5 kali lipat dari tahun 2017. Data Kementerian juga menunjukkan adanya kekurangan 600 ribu per tahunnya terhadap kebutuhan talenta teknologi.
Fajrin memaparkan, Telkom berkomitmen untuk mendukung pengembangan inovasi dan talenta digital Indonesia. Setidaknya ada tiga wadah inkubasi yang Telkom miliki untuk menampung dan mengembangkan ide inovasi dari internal maupun eksternal, seperti Tribe, Amoeba dan Indigo. Selanjutnya ide yang telah diinkubasi dan dikembangkan oleh startup, akan dibantu dalam mengelola dana serta mendorong perusahan startup tersebut untuk menemukan investor melalui corporate modal ventura, MDI Ventures.
Saat ini MDI memiliki Assets Under Management (AUM) sebesar USD 830 juta dan lebih dari 70 portofolio dimana tiga di antaranya menjadi unicorn dan 11 di antaranya sudah melewati tahap investment akhir (IPO dan M&A).