Menyambangi Pabrik Semen Indonesia Pasca Integrasi dengan Semen Baturaja
Foto aerial memperlihatkan kawasan pabrik Semen Indonesia di Rembang, Jawa Tengah, Jumat (16/12/2022). Saat ini PT Semen Indonesia (Persero) Tbk telah resmi berintegrasi dengan PT Semen Baturaja (Persero) Tbk.
Melalui integrasi ini, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) atau SIG memproyeksikan keuntungan yang bisa diraih mencapai Rp1,7 triliun dalam lima tahun ke depan. Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko SIG Andriano Hosny Panangian dalam Media Sharing SIG di Semarang, Kamis (15/12) mengatakan, hal tersebut dikarenakan integrasi keduanya dapat menciptakan efisiensi dan perluasan pasar hingga 70%.
Selain itu, dapat mengurangi biaya operasional karena mengurangi pengiriman barang dari Jawa untuk memenuhi kebutuhan pasar di luar Jawa. "Integrasi ini adalah next stage. Integrasi Baturaja memberikan nilai positif ke Semen Indonesia dari sisi penguasaan pasarnya," ujarnya.
Integrasi Semen Baturaja ke dalam Semen Indonesia Grup dilakukan melalui skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Di mana nantinya, pemerintah akan mengalihkan sebanyak 75,51% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor pada PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) atau sejumlah 7,49 miliar saham Seri B (inbreng saham SMBR).
Untuk meningkatkan kinerja, perseroan berfokus dalam mengoptimalkan utilisasi produksi. Selain meningkatkan penetrasi di pasar domestik, SMGR juga akan menggencarkan ekspor ke negara-negara destinasi atau captive market perseroan. Negara tujuan ekspor terbesar perseroan yakni China, Asia Selatan, Bangladesh, Australia dan Taiwan.
Saat ini perseroan juga mulai melakukan ekspor ke pasar Amerika Serikat (AS). Pada periode Januari hingga September 2022, SIG mencatatkan peningkatan kinerja positif dengan membukukan laba bersih Rp1,65 triliun. EBITDA perseroan tercatat naik 0,6% menjadi Rp5,73 triliun dan marjin laba bersih naik 1,0% menjadi 6,5% dibanding tahun 2021.