Melihat Keindahan Masjid Al Jabbar Bandung dan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo di Malam Pertama Tarawih Ramadan
Masjid Al Jabbar Bandung dan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo menggelar untuk pertama kalinya salat tarawih Ramadan 1444 H di tahun ini. Para Jamaah antusias untuk mencoba tarawih perdana di masjid termegah di Jawa Barat dan di masjid terluas di Jawa Tengah tersebut.
Perpaduan warna warni pencahayaan lampu dari kedua masjid tersebut menjadi daya tarik bagi umat muslim untuk menjalankan ibadah.
Masjid Al Jabbar Bandung dan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo akan menggelar pelaksanaan salat tarawih dan kegiatan keagamaan selama bulan Ramadan 1444 H seperti tadarusan, buka puasa bersama dan pengajian.
Masjid Raya Al-Jabbar Bandung
Masjid Raya Al-Jabbar atau yang lebih dikenal dengan Masjid Terapung Gedebage adalah sebuah masjid yang berada di kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Menghabiskan uang negara sebesar kurang lebih 1 triliun dari dana APBD, masjid ini mulai dibangun pada tahun 2017 di atas danau buatan dan baru selesai pada tahun 2020.
Masjid ini diprakarsai pembangunannya oleh Ridwan Kamil.[3][4] Akibat biayanya yang mencapai triliunan, dan sudah terdapatnya sekitar hampir 50.000 masjid di Jawa Barat,[5] kritikan pun ramai datang dari masyarakat yang menganggap dana tersebut akan jauh lebih baik bila dialokasikan untuk pendidikan, menanggulangi kemiskinan, memperbaiki infrastruktur dan gedung-gedung sekolah yang masih banyak yang rusak di provinsi tersebut.
Peletakan batu pertama masjid ini dilakukan pada tanggal 29 Desember 2017 oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat saat itu, Ahmad Heryawan dan Deddy Mizwar.
Masjid Raya Sheikh Zayed Solo
Masjid Raya Sheikh Zayed Surakarta adalah sebuah masjid yang terletak di Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia. Masjid yang merupakan replika Masjid Sheikh Zayed di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab ini adalah hibah dari Pemerintah Uni Emirat Arab kepada Indonesia. Masjid tersebut dirancang mirip aslinya dengan empat menara menjulang, satu kubah utama, dikelilingi 81 kubah-kubah kecil, dan ornamen bangunan Timur Tengah.
Meski disebut replika Sheikh Zayed Grand Mosque, desain masjid masih memadukan nuansa lokal. Salah satunya pelataran di serambi masjid yang mengukirkan motif batik kawung.
Seluruh material lantai dan sebagian dinding masjid agung Sheikh Zayed didatangkan dari Italia. Marmer ini didatangkan bertahap, pertama ke Jakarta baru kemudian diangkut melalui jalur darat ke solo setelah melalui proses fabrikasi.
Berikut keindahan dari kedua masjid tersebut di malam hari saat malam pertama Tarawih Ramadan.