Generasi Milenial Mulai Dilirik Jadi Gerakan Krusial CSR Masa Depan
Jakarta - Keterlibatan generasi milenial memegang peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan mengingat dimasa depan merekalah yang akan melanjutkan inisiatif tersebut.
Guna menyambut Indonesia diusia emas pada tahun 2045 mendatang, diharapkan akan mendapat pemuda-pemudi Indonesia yang menjadi Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, berkualitas dan berkarakter.
Diharapkan generasi milenial juga lebih peduli terhadap pembangunan keberlanjutan dalam berbagai sektor usaha, salah satunya melalui gerakan Corporate Social Reponsibility (CSR).
Terkait dengan itu Corporate Forum for CSR Development (CFCD) kembali menyelenggarakan anugerah Indonesia CSR Award (ICA) dan Indonesia SDGs Award (ISDA) 2023, di Hotel Westin, Jakarta pada Senin (4/12).
Dengan giat ini CFCD ingin memiliki kontribusi positif melalui kegiatan tersebut yang sejalan dengan perkembangan dunia diatas isu-isu keberlanjutan, menyebarkan pengetahuan, pemahaman, paradigma, konsep dan praktek bisnis, dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan (sustainable development).
"Kami percaya, jika peran aktif generasi milenial saat ini sangat penting dalam menciptakan masa depan usaha yang berkelanjutan. Bahkan, kami dalam internal organisasi CFCD, kini turut melibatkan mereka untuk berpartsipasi aktif,” ucap Suwandi, Sekertaris Komite CSR dan Wakil ketua komite penilai event ICA dan ISDA 2023.
Dilibatkannya generasi milenial lanjut Suwandi salah satunya melalui pelatihan dan pemberian sertifikat, hingga penunjukan CSR officer.
Hal senada juga disampaikan Ir. Thendri Supriatno, MBA, selaku Ketua Umum CFCD. Dengan menggunakan pendekatan pendidikan, Thendri yakin bila civitas akademika di perguruan tinggi menjadi ujung tombak mengedukasi gerakan CSR.
“Kami perlu mengedukasi milenial, sebab di masa depan, mereka akan menjadi pemimpin bisnis di korporasi atau pelaku birokrat maupun pegiat sosial yang memahami faktor-faktor kebijakan dalam pembangunan berkelanjutan itu selalu harus pro lingkungan, pro sosial dan pro keadilan, tegas Thendri.
Sementara itu Sekertaris Jenderal (Sekjen) CFCD, Ir. Suharman Noerman, menyampaikan jika kegiatan ICA dan ISDA 2023, mengambil tematik One World One Responsibility Toward Sustainable Business Leadership (ESG & CSV) in Excellence. Tema ini dinilai Suharman masih sangat relevan dengan perkembangan CSR global dan kajian keberlanjutan kekinian.
Menurut Suharman, terdapat dua isu yang menjadi trend yaitu Kepemimpinan ESG (Environment Social Gonernance) dan CSV (Creating share values). “Creating shared value (CSV) memberikan manfaat win-win solusi, baik bagi masyarakat sekitar dan pemangku kepentingan seperti Pemda/Pemerintah maupun bagi perusahaan,” papar Suharman.
Hal tersebut lanjut Suharman termasuk didalamnya soal isu komunitas global dalam menyusun roadmap serta strategi mitigasi carbon dan climate resilience di masing-masing negara dan kawasan.
Anugerah ICA dan ISDA 2023 diikuti beberapa perusahaan BUMN, swasta dan lembaga pegiat CSR di Indonesia serta perseorangan.
Pada tahun ini, peserta ICA untuk korporat/institusi terdiri dari 32 perusahaan dan 9 peserta perorangan. Sedangkan untuk peserta ISDA berjumlah 101 perusahaan dan 14 sektor perorangan. Program ICA, sejatinya mencapai 72 kategori termasuk perseorangan. Sementara program ISDA untuk kategori perseorangan berjumlah 172.
Modul SNI ISO 26000:2013, digunakan sebagai panduan penilaian dalam penyelenggaraan Indonesia CSR Award (ICA). ISO 26000:2010 Guidance on Social Responsibility telah diadopsi secara penuh oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN), menjadi SNI ISO 26000:2013.