Roket HIMARS Ukraina Bombardir Kota Lysychansk di Ukraina Timur, 20 Warga Sipil Tewas
3 Februari (Reuters) - Kementerian Darurat Rusia mengatakan bahwa para pekerjanya telah mengambil mayat 20 orang dari reruntuhan setelah serangan Ukraina terhadap sebuah bangunan yang menampung sebuah toko roti di kota Lysychansk di wilayah Ukraina timur yang diduduki, Luhansk, pada hari Sabtu.
Kementerian tersebut membagikan video yang memperlihatkan para pekerja darurat mengangkat dua orang yang berlumuran darah ke atas tandu dan membawa mereka keluar dari reruntuhan bangunan dalam kegelapan.
Kementerian sebelumnya mengatakan bahwa para pekerjanya telah menyelamatkan 10 orang dan menyerahkan mereka ke dokter.
Dari desain dan warna bangunan serta pencocokan tanda pada citra file di area tersebut, Reuters dapat mengonfirmasi lokasi dari video terpisah di siang hari yang dibagikan oleh kementerian darurat. Video itu cocok dengan lokasi di peta Google yang diidentifikasi sebagai Restoran Adriatik di Jalan Moskovska, Lysychansk.
Namun, Reuters tidak dapat memverifikasi secara independen tanggal pengambilan gambar, atau rincian lain dari laporan yang keluar dari daerah yang dikatakan dicaplok Rusia pada 2022.
Para pejabat Ukraina belum memberikan pernyataan apapun mengenai insiden tersebut.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan "puluhan warga sipil" berada di dalam gedung pada saat serangan terjadi dan bahwa senjata-senjata Barat digunakan.
Pusat Informasi Luhansk yang dikendalikan oleh Rusia mengatakan bahwa Ukraina menembaki toko roti tersebut dengan menggunakan Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) yang dipasok oleh AS.
Kantor berita TASS milik pemerintah Rusia mengutip seorang pejabat yang ditempatkan di layanan operasional yang mengatakan bahwa usia rata-rata para korban adalah "35 tahun, plus atau minus lima tahun."
"Tidak ada anak-anak di antara korban tewas saat ini, tetapi pembersihan reruntuhan masih berlangsung," kata pejabat tersebut.
Sebelumnya, Leonid Pasechnik, yang ditugaskan oleh Moskow untuk wilayah Luhansk, Ukraina, mengatakan bahwa puluhan orang mungkin masih berada di bawah reruntuhan.
(Pelaporan oleh Reuters, Penyuntingan oleh Alexandra Hudsond, Mark Potter dan Jonathan Oatis)