Presidium Putra-Putri Pejuang Pepera Perteguh Sikap Setia pada NKRI
Bertempat di Helebhey Obhe Pendopo Adat Ondofolo Ondikeleuw Haleufoiteuw Helle Wabhouw Kampung Sereh, Jalan Bestur Pos Kampung Sereh Distrik Sentani Kabupaten Jayapura, sejumlah tokoh dan putra-putri pejuang Pepera mendeklarasikan Presidium Putra-Putra Pejuang Pepera serta Pernyataan Sikap Komponen Merah Putih Papua-Republik Indonesia (KMPP-RI), Kamis (28/10/2020). Presidium menyatakan siap menjaga dan mengawal keputusan Pepera 1969 dan mendukung seluruh program pemerintah Republik Indobesian di Tanah Papua.
Kegiatan deklarai diikuti sekitar 100 orang di antaranya Danrem 172/PWY Brigjen TNI Isak Pangemanan, Bupati Jayapura Mathius Awoitouw, Kapolres Jayapura AKBP Victor Dean Mackbon, Danden Inteldam XVII/Cend Letkol Kav Harto Wibowo, Danyonif R 751/VJS Mayor Inf Saeri serta sejumlah tokoh lainnya.
Pada acara deklarasi tersebut dibacakan pernyataan sikap yang antara lain berbunyi; Kami Putra-Putri Pejuang PEPERA yang adalah anak cucu dari pelaku sejarah PEPERA Tahun 1969 membentuk Himpunan Organisasi dengan nama Presidum Putra-Putri Pejuang PEPERA Provinsi Papua, sebagai wadah untuk memberi diri dan berbakti terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mempersatukan kembali semangat perjuangan para pendahulu demi Kesatuan Negara Republik Indonesia. Kami siap memperjuangkan dan berkomitmen untuk:
1. Terus berjuang sebagai amanah suci dalam menjalankan nilai-nilai keputusan PEPERA sebagai tumpah darah para pendahulu.
2. Mengawal pembangunan di tanah Papua dengan semangat PEPERA dalam bingkai NKRI.
3. Sebagai putra-putri Papua, mengawal NKRI demi mencegah pihak-pihak yang tidak mengetahui sejarah yang akan memecah bangsa dan negara.
4. Memelihara semangat di antara kami serta memberikan berkat kepada putra-putri Papua yang tidak mengetahui sejarah untuk membuka hati dengan kesucian roh Kudus dalam menghormati tumpah darah pejuang PEPERA dalam wadah NKRI.
5. Bersatu memperat pelukan di antara kami serta masyarakat di Tanah Papua agar dunia mengetahui masyarakat Papua tidak pernah mengkhianati sejarah. Demikian ikrar kami. Semoga Bapa Tuhan Allah di sorga menyertai langkah kami dan memutus rantai kebencian. Atas berkat Rahmat Roh Kudus sucikan hati kami untuk mencapai kemakmuran di negeri kami.
Foto/Penerangan Korem 172/PWY