Demo Memanas, Polisi Tangkap Ratusan Mahasiswa Pro-Palestina di Kampus UCLA
LOS ANGELES, 2 Mei (Reuters) - Ratusan polisi berhelm merangsek masuk ke alun-alun utama Universitas California di Los Angeles (UCLA) pada Kamis pagi untuk membubarkan kamp protes pro-Palestina yang diserang pada malam sebelumnya oleh para pendukung pro-Israel.
Ratusan orang ditangkap saat polisi membubarkan area perkemahan demonstran di Columbia University, yang memicu gelombang aksi pro-Palestina lainnya di kampus lain di seluruh AS.
Sekitar 300 orang ditahan pihak kepolisian di Columbia University dan City college di New York. Sementara itu, bentrokan antara kelompok pengunjuk rasa yang berseteru pecah di Los Angeles, Amerika Serikat (AS).
Pada Rabu (01/05), pihak kepolisian mendapat panggilan dari sejumlah perguruan tinggi di Amerika Serikat menyusul gelombang aksi protes mahasiswa pro-Palestina.
Aksi demonstrasi ini dilakukan oleh mahasiswa untuk memprotes dukungan akademik dan pemerintah di tengah gempuran serangan Israel terhadap Gaza.
Berdasarkan klaim data dari Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas, lebih dari 34.500 orang di wilayah Palestina tewas sejak awal operasi militer Israel.
Penumpasan polisi sebelum fajar di UCLA menandai titik puncak terbaru dari meningkatnya ketegangan di kampus-kampus di Amerika Serikat, di mana protes atas tindakan Israel dalam perang di Gaza telah menyebabkan bentrokan antara mahasiswa dengan satu sama lain dan dengan penegak hukum.
Tayangan langsung di televisi menunjukkan sekitar enam orang pengunjuk rasa ditahan, berlutut di tanah, tangan mereka terikat di belakang punggung dengan tali pengikat.
Puluhan ledakan keras terdengar selama bentrokan tersebut dari granat flash-bang, atau granat setrum, yang ditembakkan oleh polisi.
Para demonstran, beberapa membawa perisai dan payung darurat, berusaha menghalangi gerak maju para petugas dengan jumlah mereka yang banyak, sambil berteriak, "dorong mereka mundur" dan menyorotkan lampu terang ke arah polisi. Yang lain di sisi berlawanan dari kamp menyerah dengan cepat, dan terlihat berjalan pergi dengan tangan di atas kepala di bawah pengawalan polisi.
Sekitar matahari terbenam pada hari Rabu, para petugas dengan peralatan taktis mulai masuk ke kampus UCLA dan mengambil posisi yang berdekatan dengan tenda-tenda yang ditempati oleh kerumunan demonstran, demikian tayangan langsung dari tempat kejadian.
Stasiun televisi lokal KABC-TV memperkirakan 300 hingga 500 pengunjuk rasa meringkuk di dalam kamp, sementara sekitar 2.000 orang lainnya berkumpul di luar barikade untuk memberikan dukungan.
Namun, polisi yang telah dikerahkan tetap berjaga-jaga di pinggiran kamp selama berjam-jam sebelum akhirnya mulai memaksa masuk ke dalam kamp sekitar pukul 3:15 pagi, meruntuhkan barikade dan menangkap para penghuninya yang menolak untuk pergi. Penggerebekan tersebut dipimpin oleh barisan petugas Patroli Jalan Raya California yang membawa perisai dan pentungan.
Beberapa demonstran terlihat mengenakan topi keras, kacamata dan masker respirator untuk mengantisipasi pengepungan, sehari setelah pihak universitas menyatakan bahwa perkemahan tersebut melanggar hukum.
Sebelum bergerak masuk, polisi mendesak para demonstran melalui pengumuman yang diulang-ulang dengan pengeras suara untuk mengosongkan zona protes, yang menempati plaza seluas lapangan sepak bola di antara auditorium menara kembar Royce Hall dan perpustakaan sarjana utama.
Sekelompok petugas polisi Los Angeles yang sempat memasuki salah satu sudut kamp kewalahan menghadapi para demonstran dan terpaksa mundur, sebelum bala bantuan tiba dengan menggunakan bus sekitar satu jam kemudian.