Wujudkan Ekonomi Sirkular, Indonesian Circular Economy Award (ICEA) 2024 akan Digelar Perdana
Jakarta - Mencermati pentingnya Circular Economy (CE) atau ekonomi sirkular yang merupakan sebuah sistem dimana material tidak pernah menjadi limbah dan segala sesuatu yang terdapat di alam akan terus diregenerasi, sejumlah pemangku kepentingan pembangunan global telah menyatakan kekhawatiran mereka akan risiko yang bakal muncul jika model ekonomi linier tetap berlanjut.
Jika ekonomi linier atau barang yang dihasilkan dibeli, dipakai lalu dibuang terus dipertahankan, maka jelas Suharman Noerman selaku tenaga ahli ekonomi sirkular sekaligus CEO PT Stakeholders Advisory Group, diperkirakan penduduk bumi pada tahun 2050 akan membutuhkan sebanyak tiga planet bumi untuk hidup sehat dan layak untuk sebuah kehidupan yang berkelanjutan.
Berdasarkan pemikiran ekonomi linier yang harus diubah menjadi ekonomi sirkular, Indonesian Circular Economy and Sustainability (ICES) Institute jelas Suharman akan menggelar Indonesian Circular Economy Award (ICEA) 2024.
"ICEA 2024 merupakan apresiasi tertinggi kepada organisasi bisnis dan non bisnis dalam praktik Circular Economy bersama stakeholdernya yang didasarkan kepada prinsip dan falsafah pada ISO 59000 series yang baru dipublikasi pada 22 Mei 2024. ISO yang bermarkas di Jenewa Swiss dengan dimotori oleh beberapa badan standardisasi nasional di masing-masing negara seperti Perancis, Belanda, Brazil, Jepang dan juga Indonesia telah melakukan kajian akan pentingnya suatu standardidsasi terkait praktek ekonomi sirkular," tandas Suharman Noerman yang juga Ketua ICES pada Jumat (26/7).
Menurut Prof. Dr. Ir. Bambang Prasetiya, M.Sc selaku Ketua Dewan Pakar dan Juri ICEA 2024, ICEA 2024 diluncurkan sejalan dengan komitmen global yang telah melahirkan ISO 59000 Series. "ICEA dapat menjadi tools atau alat dalam menilai kinerja praktik sirkular di Indonesia dan juga membangun kemitraan strategis mendorong gerakan dan aksi ekonomi sirkular di Indonesia," ungkap Bambang Prasetiya.
Sementara itu menurut Ir. H. M. Ridwan Hisjam selaku Komisi VII DPR RI, ekonomi sirkular selaras dengan komitmen pemerintah dan DPR RI Indonesia dalam upaya mengembangkan roadmap jangka panjang dalam mencapai emisi rendah karbon pada tahun 2060.
"Sebagaimana tertuang dalam Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Kebijakan Energi Nasional (KEN). Kita perlu gotong royong dari semua pihak dalam rangka melakukan revolusi energi terbarukan untuk mencapai target emisi rendah karbon, baik dari DPR RI, pemerintah, BUMN, akademisi, pelaku usaha serta sektor industri yang terkait," papar Ridwan.
Sementara itu Dr. Zakiyah, MM selaku Deputi penerapan standard dan penilaian kesesuaian BSN menyambut baik inisiatif digelarnya ICEA 2024. "Hal ini mendorong praktek keberlanjutan yang lebih sempurna dalam menuju pencapaian pembangunan berkelanjutan (SDGs) serta net zero emission yang telah menjadi komitmen bersama dalam waktu yang bersamaan," jelas Dr. Zakiyah, MM.
Sedangkan Priyanto Rohmatullah selaku Direktur lingkungan hidup Bappenas menegaskan bahwa road map atau peta jalan dan rencana aksi ekonomi sirkular Indonesia yang dicanangkan pada tahun 2025 - 2045 menjadi pegangan semua pihak yang berkomitmen atas praktik-praktik ekonomi sirkular dan berharap ini dapat menjadi acuan dalam penilaian ICEA 2024 terutama pada 5 sektor prioritas yaitu pangan, retail, elektronik, konstruksi dan tekstil.
ICES Institute sebagai lembaga yang berkomitmen untuk gerakan ekonomi sirkular juga akan menempatkan diri secara netral dan independen serta siap bermitra dengan siapapun untuk tugas/aksi sirkular yang handal secara nasional bahkan global.
"ICEA 2024 merupakan salah satu inisiasi strategis ICES Institute bersama stakeholder disamping kegiatan seperti kajian regular melalui Circular Economy and Sustainability Talks (CEST), riset aksi serta pelatihan terkait penyadaran dan tools dalam aspek ekonomi sirkular yang pasti akan berkembang dari waktu ke waktu," jelas Wakil Ketua ICES Institute - Mariski Nirwan.
Menurut Mariski Nirwan, ICES Institute yang dibentuk dengan berlandaskan pada organisasi standardisasi internasional (ISO) 59000 series memiliki tujuan agar lembaga tersebut dapat berkontribusi dalam perjalanan perkuatan gerakan dan aksi ekonomi sirkular di Indonesia sejalan dengan komitmen Badan Standardisasi Nasional (BSN) dan Kementerian Badan perencanaan pembangunan nasional (Bappenas) akan pentingnya praktek sirkular yang ditumbuhkembangkan disemua lini kehidupan.
Dengan dorongan Pemerintah, khususnya BSN dan Bappenas, DPR RI serta kerja sama para stakeholder jejaring ekonomi sirkular di Indonesia, maka grand launching dan pembukaan pendaftaran Indonesia Circular Economy Award 2024 dapat dimulai pada bulan Agustus 2024 disertai satu rangkaian dengan dialog perdana CEST dan training workshop circular economy.
Kegiatan ini juga didukung oleh ahli-ahli sirkular internasional dari beberapa negara yang tergabung dalam working group ISO circular economy seperti Belanda dan Swedia. Para praktisi dan ahli ekonomi sirkular pada tim komisi teknis (komtek) BSN nasional.
Dalam soft launching ICEA 2024 turut hadir Direktur lingkungan hidup Bappenas RI - Priyanto Rohmatullah, Board of Founder ISO 26000 SGN - Martin Neuteur, CEO CSR Company International dari Austria , Ketua Umum Indonesia Sirkular Ekonomi Aliansi (INSEA) sekaligus Ketua Umum Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI) - Christine Halim, Ketua Umum The Indonesia Olefin, Aromatic, and Plastic Industry Association (INAPLAS) Suhat Miyarso yang diwakili oleh Donny Adolf dan para pengurus ICES Institute.
Sedangkan praktisi ekonomi sirkular yang turut hadir sebagai narasumber antara lain GM ESD PT Kaltim Prima Coal - wawan Setiawan, Nicko Setiabudi dari PT Chandra Asri Pacific serta Imam Pesuwiyantoro selaku praktisi sirkular ekonomi dan plasticpay machine.