Pelepasan Penyu dan Tanam Mangrove Peringati Hari Ozon dan Bulan Konsevasi
Pemanasan global merupakan isu yang terus mengemuka dalam berbagai forum-forum internasional. Dampak pemanasan global ini adalah reaksi alam berupa bencana seperti gempa, dan naiknya permukaan air laut.
Penyebab pemanasan global salahsatunya adalah menipisnya lapisan ozon yang menjadi pelindung bumi. Salahsatu penyebab kerusakan lapisan ozon adalah pencemaran zat kimia yang dilepaskan ke udara baik yang dibawa oleh asap knalpot kendaraan bermotor, aktifitas industri maupun kebakaran hutan.
Dampak dari penipisan lapisan ozon ini telah menimbulkan berbagai bencana. Salahsatu yang paling terasa dampaknya adalah kawasan pesisir dan kepulauan. Naiknya air laut akibat pemanasan global kerap menimbulkan bencana rob hingga hilangnya sejumlah pulau.
Untuk mendukung upaya pemerintah menjaga kelestarian alam Nusantara, perusahaan pengolah limbah bahan beracun berbahaya (B3) PT Prasadha Pamunah Limbah industri menggandeng lembaga pemerhati lingkungan Indonesia CARE dan Aliansi Jurnalis Peduli Lingkungan (AJPLI) menggelar kegiatan penanaman mangrove dan pelepasan satwa langka penyu laut.
Program sosial dan lingkungan ini mendapatkan dukungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu (TNKS), dan Squad Penanggulangan Bencana Indonesia (PBI).
Dalam kesempatan tersebut, manager Humas PPLI, Arum Tri Pusposari mengungkapkan kegiatan ini bentuk dukungan perusahaan dalam upaya pelestarian lingkungan. "Mencegah dampak pencemaran bahan kimia berbahaya yang telah merusak alam. Kami terus aktif kampanyekan perlindungan alam dan mengurangi dampak negatif dari perkembangan industri yang kian pesat," ujarnya.
Kegiatan penanaman pohon bukan kali pertama dilakukan PPLI. "Sebelumnya kita lakukan penanaman ratusan bibit mangrove di Balikpapan dan penanaman pohon di Rawa Danau Serang Banten," ungkapnya.
Melalui kegiatan ini, lanjut Arum PPLI ingin menyampaikan pesan perlindungan terhadap bumi. "Jaga bumi ini untuk generasi mendatang," pintanya.
Senada Arum, Kepala Pelaksana BPBD DKI, Isnawa Aji mengajak masyarakat dan seluruh stakeholder untuk sama-sama merawat bumi beserta isinya. "Kita telah mewujudkan upaya konservasi keanekaragaman hayati hingga anak cucu kelak demi mencegah bencana yang besar menimpa generasi mendatang," ujar Win Andreas mewakili Isnawa Aji di sela-sela penanaman mangrove dan pelepasan penyu.
BPBD DKI mengapresiasi langkah sejumlah pihak yang proaktif mengkampanyekan perlindungan bumi dari ancaman bencana. "Ini bukan hanya jadi tanggungjawab pemerintah, tapi menjadi tanggungjawab bersama. Sebagai Khalifah di muka bumi, manusia memiliki kewajiban menjaga dan merawat bumi," tambahnya
Direktur Eksekutif Indonesia CARE Lukman Azis juga mengapresiasi inisiatif PPLI yang membangun kolaborasi dan pro aktif mengkampanyekan dukungan untuk pelestarian lingkungan. " Melalui penyu laut ini, ada pesan tersirat ajakan untuk semua pihak memberikan perlindungan terhadap satwa langka. Hentikan perburuan yang dapat menimbulkan kepunahan penyu laut dan satwa langka lainnya," himbaunya.
Dukungan atas program pelestarian kawasan pesisir dan konservasi tersebut juga disampaikan Kasie KSPTN IIII pulau Pramuka , Kepulauan Seribu, Sahyudin. "Ini masih dalam momentum bulan konservasi alam Indonesia. Kami apresiasi PPLI yang telah mendukung konservasi kawasan kepulauan seribu. Semoga makin banyak unsur dunia usaha dan masyarakat yang sadar pentingnya menjaga kelestarian alam," harapnya.
Ketua Squad PBI, Subur Rojinawi dalam kesempatan tersebut juga mengingatkan bahaya akibat naiknya muka air laut. "Potensi abrasi dan pengikisan kawasan pesisir. Mangrove dapat membantu menjaga rusaknya pesisir. (Mangrove) Ini adalah perlindungan alami,. Selain mencegah abrasi juga mampu meredam dampak tsunami," katanya.