Melalui Bau Keringat Ketiak, Alat Ini Bisa Deteksi Covid-19 Hanya dalam 2 Menit
Peneliti mendemonstrasikan cara kerja teknologi i-Nose C-19 saat serah terima di RSI Surabaya, Jawa Timur, Senin (22/2/2021). i-Nose C-19 merupakan inovasi alat pendeteksi COVID-19 melalui bau keringat ketiak yang dikembangkan oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Dalam dua menit, hasil sudah bisa dilihat melalui layar dan pesan singkat ke smartphone pengguna.
Inovasi ini diharapkan bisa menjadi terobosan baru di tengah pandemi COVID-19 yang masih mengganas dengan biaya yang sangat murah, yakni Rp.10.000 untuk sekali tes.
Alat ini bekerja dengan cara mengambil sampel dari bau keringat ketiak seseorang dan memprosesnya menggunakan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.
Dengan menggunakan screening bau keringat ketiak, teknologi ini memiliki keunggulan dibandingkan screening melalui pernafasan. Keringat ketiak adalah non-infectious, yang berarti limbah maupun udara buangan i-Nose C-19 tidak mengandung virus COVID-19.
Selain itu, alat ini memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan teknologi screening COVID-19 lainnya. Sampling dan proses berada dalam satu alat, sehingga seseorang dapat langsung melihat hasil screening pada i-Nose C-19. Hal ini tentunya menjamin proses yang lebih cepat. I-Nose C-19 juga dilengkapi fitur near-field communication (NFC), sehingga pengisian data cukup dengan menempelkan e-KTP pada alat deteksi cepat COVID-19.