Ini Saran Ketum Partai Emas Putus Mata Rantai Penularan Covid
Sabtu, 26 Juni 2021 - 06:44 WIB
Petugas medis melakukan tes usap PCR terhadap warga di salah satu pasar tradisional, Jakarta. Ketua Umum Partai Era Masyarakat Sejahtera (Emas) Hasnaeni, menyarankan sejumlah hal dilakukan guna mengatasi lonjakan Covid-19 di Indonesia, khususnya Jakarta dan sekitarnya.
Salah satunya memutus mata rantai, dengan cara penelusuran yang serius terhadap orang-orang yang terpapar virus corona. "Untuk mengatasi Covid ini, harusnya diselesaikan diputus mata rantai Covid, darimana asalnya," kata Hasnaeni, Jumat (25/6).
Sehingga bisa ketahuan penularannya dari siapa, kemana saja. Jadi mata rantainya harus diputus. Salah satu upaya memutus mata rantai juga bisa dilakukannya dengan menandai orang-orang yang terinfeksi Covid, namun tak memiliki gejala. "Misalnya kayak saya contohnya. Dari siapa saya kenanya. Jadi begitu sudah kena atau OTG itu harus diberi gelang, pakai barcode," ujarnya.
'Wanita Emas', sapaan Hasnaeni, pun berharap agar pemerintah lebih serius menangani penularan corona. Jangan ketika terjadi lonjakan, pemerintah baru bertindak. Upaya-upaya pencegahan menurutnya juga harus digencarkan, serta tegas dalam mengambil kebijakan.ia juga meminta pemerintah menambah tempat tidur untuk masyarakat miskin yang terjangkit Covid.
"Harus dijelaskan mengapa orang sudah vaksin namun tetap tertular. Lalu juga permudah akses masyarakat untuk vaksin. Ini disuruh pemerintah vaksin, tapi begitu vaksin susah, syaratnya banyak, antrinya panjang. Ya malas orang kalau begitu," jelas Hasnaeni.
"Orang miskin seakan tidak punya hak untuk sakit Covid. Karena mereka pasti kesulitan untuk mendapatkan kamar untuk dirawat. Saya saja kesulitan mencari kamar president suite. Lain halnya kalau pejabat yang terpapar Covid. Harapan saya kesenjangan ini diperhatikan pemerintah, dihilangkan," sambungnya.
Salah satunya memutus mata rantai, dengan cara penelusuran yang serius terhadap orang-orang yang terpapar virus corona. "Untuk mengatasi Covid ini, harusnya diselesaikan diputus mata rantai Covid, darimana asalnya," kata Hasnaeni, Jumat (25/6).
Sehingga bisa ketahuan penularannya dari siapa, kemana saja. Jadi mata rantainya harus diputus. Salah satu upaya memutus mata rantai juga bisa dilakukannya dengan menandai orang-orang yang terinfeksi Covid, namun tak memiliki gejala. "Misalnya kayak saya contohnya. Dari siapa saya kenanya. Jadi begitu sudah kena atau OTG itu harus diberi gelang, pakai barcode," ujarnya.
'Wanita Emas', sapaan Hasnaeni, pun berharap agar pemerintah lebih serius menangani penularan corona. Jangan ketika terjadi lonjakan, pemerintah baru bertindak. Upaya-upaya pencegahan menurutnya juga harus digencarkan, serta tegas dalam mengambil kebijakan.ia juga meminta pemerintah menambah tempat tidur untuk masyarakat miskin yang terjangkit Covid.
"Harus dijelaskan mengapa orang sudah vaksin namun tetap tertular. Lalu juga permudah akses masyarakat untuk vaksin. Ini disuruh pemerintah vaksin, tapi begitu vaksin susah, syaratnya banyak, antrinya panjang. Ya malas orang kalau begitu," jelas Hasnaeni.
"Orang miskin seakan tidak punya hak untuk sakit Covid. Karena mereka pasti kesulitan untuk mendapatkan kamar untuk dirawat. Saya saja kesulitan mencari kamar president suite. Lain halnya kalau pejabat yang terpapar Covid. Harapan saya kesenjangan ini diperhatikan pemerintah, dihilangkan," sambungnya.
(sra)