Makin Panas, Moeldoko Disebut Bagi-bagi Uang dan Ponsel saat KLB Demokrat di Deli Serdang
Senin, 18 Oktober 2021 - 18:54 WIB
Wakil Ketua DPC Kotamubagu Sulawesi Utara, Thomas Gerald (tengah) dan Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra (kanan) mengungkap kronologis pemberian uang sebesar Rp 25 juta dan satu buah handphone oleh Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko kepada Ketua DPC yang mengikuti Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara di Jakarta. Senin (18/10/2021).
Hal itu diungkap oleh Gerald, menjelaskan, awalnya uang yang dijanjikan kepada kader yang hadir dalam KLB tersebut sebesar Rp 100 juta. Uang itu dibagikan dalam dua tahap pertama Rp 25 juta saat hadir di lokasi kongres kemudian sisanya selesai pelaksanaan kongres.
Namun belakangan janji uang itu hanya diberikan kepada Ketua DPC. Selain ketua seperti dirinya tidak mendapatkan uang tersebut.
Ia mengaku melihat langsung pemberian uang Rp 75 juta tersebut kepada Ketua DPC. Uang itu dibagikan dikamar oleh seorang perempuan bernama Monik.
Meski tak mendapat uang sesuai perjanjian yakni Rp 100 juta, Gerald mengakui bahwa dirinya juga mendapat uang sebesar Rp 10 juta.
Uang itu mulanya diberikan Rp5 juta namun karena dirinya bersikeras akhirnya diberi tambahan sebesar Rp 5 juta dari mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, M Nazaruddin.
Hal itu diungkap oleh Gerald, menjelaskan, awalnya uang yang dijanjikan kepada kader yang hadir dalam KLB tersebut sebesar Rp 100 juta. Uang itu dibagikan dalam dua tahap pertama Rp 25 juta saat hadir di lokasi kongres kemudian sisanya selesai pelaksanaan kongres.
Namun belakangan janji uang itu hanya diberikan kepada Ketua DPC. Selain ketua seperti dirinya tidak mendapatkan uang tersebut.
Ia mengaku melihat langsung pemberian uang Rp 75 juta tersebut kepada Ketua DPC. Uang itu dibagikan dikamar oleh seorang perempuan bernama Monik.
Meski tak mendapat uang sesuai perjanjian yakni Rp 100 juta, Gerald mengakui bahwa dirinya juga mendapat uang sebesar Rp 10 juta.
Uang itu mulanya diberikan Rp5 juta namun karena dirinya bersikeras akhirnya diberi tambahan sebesar Rp 5 juta dari mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, M Nazaruddin.
(sra)