Selamat Jalan Lord Didi, Godfather of Broken Heart
Selasa, 05 Mei 2020 - 11:55 WIB
Penampilan Didi Kempot pada acara Billboard Indonesia Music Awards 2020 di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu (26/2/2020).
Didi Kempot lahir di Surakarta, 31 Desember 1966 dan merupakan penyanyi dan penulis lagu campursari asal Surakarta. Banyak lagu-lagunya yang berhasil memikat hati pecinta music di Indonesia. Hal itu membuatnya menjadi maestro campursari dan penulis lagu yang popular.
Namun, perjalanannya tidak langsung meroket. Dia memulai kariernya sebagai musisi jalanan di Kota Surakarta pada 1984. Selang tiga tahun kemudian, Didi mengadu nasib ke Jakarta, yakni pada 1987.
Nama Didi Kempot juga tidak muncul begitu saja. Nama itu diambil dari singkatan Kelompok Pengamen Trotoar, grup musik asal Surakarta yang membawa pemilik nama asli Didi Prasetyo ini melanglang buana ke Jakarta.
Lagu-lagunya yang banyak bertema patah hati dan yang membuatnya popular, tentu saja easy listening sehingga siapa saja yang mendengar lagunya akan suka.
Didi sendiri pernah mengaku bahwa dia punya alasan untuk memilih tema patah hati, yakni karena rata-rata orang pernah mengalami. Selain itu, dia ingin dekat dengan masyarakat. Bahkan, para penggemarnya menyebut mereka dengan Sadboys dan Sadgirls yang tergabung dalam "Sobat Ambyar".
Para pecinta tembang-tembang Didi Kempot ini juga menyebut musisi campursari ini sebagai "Godfather of Broken Heart" dengan panggilan Lord Didi.
Di tengah popularitasnya saat ini, maestro campursari ini meninggal dunia di Rumah Sakit Kasih Ibu Solo, Selasa (5/5/2020) pukul 07.45. Selamat Jalan Lord Didi, Godfather of Broken Heart.
FOTO SINDONEWS/Ramadhan Adiputra/Eko Purwanto
Didi Kempot lahir di Surakarta, 31 Desember 1966 dan merupakan penyanyi dan penulis lagu campursari asal Surakarta. Banyak lagu-lagunya yang berhasil memikat hati pecinta music di Indonesia. Hal itu membuatnya menjadi maestro campursari dan penulis lagu yang popular.
Namun, perjalanannya tidak langsung meroket. Dia memulai kariernya sebagai musisi jalanan di Kota Surakarta pada 1984. Selang tiga tahun kemudian, Didi mengadu nasib ke Jakarta, yakni pada 1987.
Nama Didi Kempot juga tidak muncul begitu saja. Nama itu diambil dari singkatan Kelompok Pengamen Trotoar, grup musik asal Surakarta yang membawa pemilik nama asli Didi Prasetyo ini melanglang buana ke Jakarta.
Lagu-lagunya yang banyak bertema patah hati dan yang membuatnya popular, tentu saja easy listening sehingga siapa saja yang mendengar lagunya akan suka.
Didi sendiri pernah mengaku bahwa dia punya alasan untuk memilih tema patah hati, yakni karena rata-rata orang pernah mengalami. Selain itu, dia ingin dekat dengan masyarakat. Bahkan, para penggemarnya menyebut mereka dengan Sadboys dan Sadgirls yang tergabung dalam "Sobat Ambyar".
Para pecinta tembang-tembang Didi Kempot ini juga menyebut musisi campursari ini sebagai "Godfather of Broken Heart" dengan panggilan Lord Didi.
Di tengah popularitasnya saat ini, maestro campursari ini meninggal dunia di Rumah Sakit Kasih Ibu Solo, Selasa (5/5/2020) pukul 07.45. Selamat Jalan Lord Didi, Godfather of Broken Heart.
FOTO SINDONEWS/Ramadhan Adiputra/Eko Purwanto
(sra)