Ngobrol Bareng Legislator: 'Peran Pemuda Dalam Meningkatkan Politik Kebangsaan di Era Digital'

Selasa, 12 April 2022 - 16:51 WIB
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (APTIKAKOMINFO) menyelenggarakan kegiatan Ngobrol Bareng Legislator dengan Hillary Brigitta Lasut, SH., LL.M dari Komisi I DPR RI Fraksi Nasional Demokrat dengan tema Peran Pemuda Dalam Meningkatkan Politik Kebangsaan di Era Digital secara hybrid melalui aplikasi zoom meeting bersama peserta yangberasal dari Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara.
click to zoom
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (APTIKAKOMINFO) menyelenggarakan kegiatan Ngobrol Bareng Legislator dengan Hillary Brigitta Lasut, SH., LL.M dari Komisi I DPR RI Fraksi Nasional Demokrat dengan tema Peran Pemuda Dalam Meningkatkan Politik Kebangsaan di Era Digital secara hybrid melalui aplikasi zoom meeting bersama peserta yangberasal dari Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara.
click to zoom
JAKARTA-- Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (APTIKAKOMINFO) menyelenggarakan kegiatan Ngobrol Bareng Legislator dengan Hillary Brigitta Lasut, SH., LL.M dari Komisi I DPR RI Fraksi Nasional Demokrat dengan tema “Peran Pemuda Dalam Meningkatkan Politik Kebangsaan di Era Digital” secara hybrid melalui aplikasi zoom meeting bersama peserta yangberasal dari Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara.

Kegiatan dibuka dengan sambutan oleh Samuel A. Pangerapan, B.Sc., M.M selaku Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Selasa (12/4). Dalam sambutannya menyampaikanbahwa pesatnya teknologi yang semakin terpacu dengan adanya pandemi covid 19 telah mendorong kita untuk berinteraksi dan melakukan berbagai kegiatan aktifitas di ruang digital, kehadiran teknologi digital sebagai bagian dari kehidupan bermasyarakat yang kian mempertegas bahwa kita sedang berada di era percepatan transformasi digital. Namun masifnya pengguna internet di Indonesia membawa berbagai resiko seperti penipuan online, hoax, cyber bullying dan konten-konten negatif lainnya.

Kementerian kominfo mengemban mandat dari Presiden Joko Widodo sebagai garda terdepan dalammemimpin upaya percepatan transformasi digital bangsa Indonesia. Dalam mencapai visi dan misi tersebut kementerian kominfo memiliki peran sebagai regulator, fasilitator, dan akselerator di bidang digital di Indonesia. Dalam rangka menjalankan salah satu hal tersebut terkait pengembangan SDM

digital kementerian kominfo bersama gerakan nasional literasi digital Siber Kreasi serta mitra dan jejaringnya hadir untuk memberikan pelatihan literasi digital yang menjadi kemampuan digital tingkat dasar bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Berbagai pelatihan literasi digital yang kami berikan berbasis empat pilar utama yaitu, kecakapan digital, budaya digital, etika digital dan keamanan digital.

Hingga tahun 2021 lalu program literasi digital ini telah berhasil menjangkau lebih dari 12 juta masyarakat di 515 kota, pada 34 Provinsi diseluruh Indonesia. Peningkatan literasi digital masyarakat adalah pekerjaan besar oleh karena itu, kami tidak bisa bekerja sendiri diperlukan kolaborasi yang baik agar tidak ada masyarakat yang tertinggal dalam proses percepatan digital ini.

Hillary Brigitta Lasut dalam paparannya menyampaikan bahwasanya Indonesia membutuhkan gerakan-gerakan anak muda yang mampu mendobrak batasan-batasan birokrasi dan kesenjangan sosial yang menjadi isu yang paling sulit ditangani. Bukan anak-anak muda yang suka saling ghibah dan fokus waktunya mencari kejelekan dan kekurangan orang lain.

Hillary memberikan apresiasi kepada anak-anak muda di Sulawesi Utara yang sudah turut aktif mendampingi masyarakat melalui media sosial dengantagar (hashtag).

Ia juga menceritakan adanya kasus pemuda dari Key, Maluku yang gagal dilantik sebagai prajurit TNI

Tamtama atas nama Heins J Songjanan di Wilayah Kodam Pattimura atas dugaan kasus pemalsuan identitas yang dilakukan oleh ayahnya namun karena masyarakat yang bersatu bahu-membahu untuk meminta pemangku kebijakan mengambil kebijakan khusus supaya kemudian diberikan dispensasi.

Ia berpesan kepada anak-anak muda Indonesia untuk lebih aktif berperan meskipun dengan langkahkecil, salah satu contohnya dari sosial media agar dapat membantu menyadarkan generasi muda yangpesimis dan apatis selama ini tanpa menggunakan cara-cara anarkis/ kekerasan dan kegaduhan yangmempermalukan dan merusak reputasi Indonesia. Hendaknya anak-anak muda dapat melakukan aksiatau gerakan yang lebih elegan dan kekinian seperti misalnya dibuatnya demonstrasi online dimana parapemangku kebijakan diwajibkan hadir dalam forum online tersebut sehingga aksi demonstrasi tidakmengganggu aktifitas masyarakat, merusak fasilitas umum dan hal-hal merugikan lainnya seperti dalamaksi 11 April lalu.

Jadinya dalam menyampaikan aspirasi dan menjaga demokrasi agar bisa lebih inovatif, lebih kreatif, lebih akademis, lebih berkualitas dan menjauhi kekerasan yang dapat merusak. Adapun narasumber lainnya yang mengikuti kegiatan ini adalah Frederiek Lumalente, Ketua DPW GARPU Sulawesi Utara/ Pegiat Media Sosial dan Serjio Saeh, SH. Pembina DPW LMN Sulawesi Utara.
(sra)
Foto Terkait
Foto Terpopuler
Foto Terkini More