Sufmi Dasco disebut Tak Berempati pada Korban DNA Pro, Jaringan Aktivis Nusantara Anggap Zainul Arifin Asbun
Rabu, 27 April 2022 - 21:17 WIB
JAKARTA-- Koordinator Jaringan Aktivis Nusantara Romadhon JASN menyayangkan tuduhan salah satu pengacara korban robot trading DNA Pro, Muhammad Zainul Arifin yang menuding Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco lebih bela artis daripada korban DNI Pro. Pasalnya, tuduhan tersebut dinilai tidak benar karena membela artis bukan berarti tidak berempati pada korban DNA Pro, tetapi harus dilihat secara obyektif bahwa yang disampaikan Sufmi Dasco itu adalah untuk melindungi dan membela hak-hak mereka sebagai pekerja profesional yang tidak sewajarnya menanggung beban karena mereka tidak terlibat dalam praktek kejahatan itu.
"Sangat disayangkan tuduhan saudara Muhammad Zainul Arifin itu. Anda harus tau bahwa soal permintaan bang Sufmi Dasco supaya honor tidak disita itu benar kok. Buktinya polisi udah mengembalikan honor artis itu. Jadi maksud bang Dasco itu untuk melindungi hak mereka sebagai pekerja profesional karena dia tidak terlibat dalam praktek kejahatan itu," kata Romadhon JASN, Rabu (27/4), kepada media di Jakarta.
Karena itu, Romadhon meminta Muhammad Zainul Arifin jangan asal bunyi (asbun). Sebab tuduhan itu sama sekali tidak berdasar karena tidak dilandasi argumen rasional yang berangkat dari sebuah fakta di lapangan. Fakta sebaliknya yang terjadi justru uang honor nyanyi DNA Pro tak disita polisi. Artinya, yang disampaikan Sufmi Dasco bukan sikap pembelaan terhadap artis tetapi untuk menyelamatkan hak-hak mereka sebagai pekerja seni profesional.
"Saran saya jangan asbun (asal bunyi), bahaya bisa jadi fitnah itu. Sebab sekalipun bang Sufi Dasco membela artis bukan berarti tidak berempati pada korban DNA Pro. Bang Dasco justru menyelamatkan hak-hak pekerja seni, jangan salah dong. Justru yang disampaikan bang Dasco sekarang udah terbukti kan Polisi tidak menyita uang honor itu," ujarnya.
"Makanya jangan asal tuduh, dibilang lebih bela artis daripada korban robot treding DNA Pro. Padahal itu soal hak masing-masing orang termasuk hak artis menerima honor dari hasil manggung, kan tidak salah dan jangan dianggap tidak bersimpati pada korban. Ini soal hak dan profesionalisme pekerja seni," tambahnya.
Dengan begitu lanjutnya, harus dipahami betul bahwa yang diinginkan Sufmi Dasco selaku wakil rakyat tak lain dan tak bukan adalah untuk menjamin dan melindungi hak-hak semua warga negara termasuk hak penyanyi sebagai pekerja seni. Sehingga jangan dimaknai lebih bela artis dan tak berempati pada korban. Demikian juga terkait hak-hak korban itu sepenuhnya diserahkan pada pihak terkait yaitu kepolisian untuk menyelesaikan kasus ini.
"Sekali lagi saya tegaskan bahwa maksud bang Dasco melindungi hak-hak mereka sebagai pekerja seni, mereka mencari nafkah halal dan itu kesepakatan kok.
Terkait kasus ini, mereka itu tidak terlibat jadi tidak ada kaitan sama sekali sehingga ngak bisa honor itu disita makanya polisi tidak menyita. Termasuk juga hak-hak korban kita tunggu proses di kepolisian," tutur
"Sangat disayangkan tuduhan saudara Muhammad Zainul Arifin itu. Anda harus tau bahwa soal permintaan bang Sufmi Dasco supaya honor tidak disita itu benar kok. Buktinya polisi udah mengembalikan honor artis itu. Jadi maksud bang Dasco itu untuk melindungi hak mereka sebagai pekerja profesional karena dia tidak terlibat dalam praktek kejahatan itu," kata Romadhon JASN, Rabu (27/4), kepada media di Jakarta.
Karena itu, Romadhon meminta Muhammad Zainul Arifin jangan asal bunyi (asbun). Sebab tuduhan itu sama sekali tidak berdasar karena tidak dilandasi argumen rasional yang berangkat dari sebuah fakta di lapangan. Fakta sebaliknya yang terjadi justru uang honor nyanyi DNA Pro tak disita polisi. Artinya, yang disampaikan Sufmi Dasco bukan sikap pembelaan terhadap artis tetapi untuk menyelamatkan hak-hak mereka sebagai pekerja seni profesional.
"Saran saya jangan asbun (asal bunyi), bahaya bisa jadi fitnah itu. Sebab sekalipun bang Sufi Dasco membela artis bukan berarti tidak berempati pada korban DNA Pro. Bang Dasco justru menyelamatkan hak-hak pekerja seni, jangan salah dong. Justru yang disampaikan bang Dasco sekarang udah terbukti kan Polisi tidak menyita uang honor itu," ujarnya.
"Makanya jangan asal tuduh, dibilang lebih bela artis daripada korban robot treding DNA Pro. Padahal itu soal hak masing-masing orang termasuk hak artis menerima honor dari hasil manggung, kan tidak salah dan jangan dianggap tidak bersimpati pada korban. Ini soal hak dan profesionalisme pekerja seni," tambahnya.
Dengan begitu lanjutnya, harus dipahami betul bahwa yang diinginkan Sufmi Dasco selaku wakil rakyat tak lain dan tak bukan adalah untuk menjamin dan melindungi hak-hak semua warga negara termasuk hak penyanyi sebagai pekerja seni. Sehingga jangan dimaknai lebih bela artis dan tak berempati pada korban. Demikian juga terkait hak-hak korban itu sepenuhnya diserahkan pada pihak terkait yaitu kepolisian untuk menyelesaikan kasus ini.
"Sekali lagi saya tegaskan bahwa maksud bang Dasco melindungi hak-hak mereka sebagai pekerja seni, mereka mencari nafkah halal dan itu kesepakatan kok.
Terkait kasus ini, mereka itu tidak terlibat jadi tidak ada kaitan sama sekali sehingga ngak bisa honor itu disita makanya polisi tidak menyita. Termasuk juga hak-hak korban kita tunggu proses di kepolisian," tutur
(sra)