Cerita Bahagia dari Kaki Gunung Halimun Salak
Selasa, 20 Desember 2022 - 06:03 WIB
PLN terus berkomitmen menerangi desa-desa terpencil di pelosok negeri. Salah satunya Kampung Cikaret di kaki gunung Halimun Salak yang sempat kekurangan pasokan lisirik, akan tapi kini warganya dapat menikmati listrik dengan layak.
Kampung Cikaret berada di kaki Gunung Halimun Salak, tepatnya di Desa Sukamaju Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (18/12/2022). Desa Sukamaju sendiri memiliki 14 RW. Salah satunya Kampung Cikaret yang berada di RT.02 RW.05.
Lokasi Kampung Cikaret memang cukup jauh dengan pemukiman lainnya. Medan jalan yang mendaki membuat desa ini dulunya harus menikmati listrik berdaya kecil, sehingga menyebabkan barang elektronik mereka rawan rusak.
Menurut Badri, ketua RT setempat, pasokan listrik yang dinikmati warganya sejak dulu teramatlah kecil. Sehingga warga harus bergantian untuk menikmati siaran televisi dan lampu. Padahal, jumlah penduduk semakin bertambah setiap tahunnya.
Pada tahun 2016, pihak PLN Rayon Jasinga menyambut baik aspirasi warga Kampung Cikaret yang ingin memiliki pemasangan gardu listrik untuk penambahan daya.
Salah satu warga Kampung Cikaret, Anta (59) saat ditemui mengatakan, warga sangat antusias usai mendapatkan kabar PLN akan segera menambah pasokan listrik di kampung tersebut.
Puluhan warga bergotong royong membantu petugas saat instalasi tiang dan kabel listrik. Warga menarik sejumlah tiang listrik yang terbuat dari cor beton dengan berat sekitar hampir 1 Ton tersebut dengan meletakkannya di atas kayu gelam yang diletakkan sejajar untuk memudahkan ditarik secara beramai-ramai ke atas perkampungan.
Medan yang mendaki serta kondisi tanah yang masih berkerikil saat itu tidak membuat warga menyerah demi perkampungan mereka mendapatkan penambahan daya listrik dari PLN.
Hingga hari ini warga di perkampungan Cikaret dapat menikmati listrik subsidi dengan daya 450 VA tanpa harus khawatir penurunan daya. Penggunaan barang elektronik seperti televisi, kulkas, dan lampu kini dapat dinikmati oleh warga Cikaret tanpa harus takut rusak akibat tidak stabilnya daya listik sebelum penambahan daya.
Ustaz Sarif Romadoni yang menjadi guru ngaji di kampung Cikaret juga menuturkan, anak-anak setempat kini bisa belajar mengaji dengan nyaman karena penerangan lampu yang cukup di malam hari. Ia juga pernah mengungkapkan niatnya menjual salah satu kambingnya untuk pemasangan listrik, namun tidak jadi dijual karena mendapatkan pemasangan gratis dari program Listrik Desa di mana 63 rumah di Kampung Cikaret mendapatkan pemasangan gratis tersebut.
PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Barat menyebutkan pihaknya telah menerangi sebanyak 370 dusun terpencil di Jawa Barat sejak 2020 hingga Oktober 2022.
Manajer UP2K PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat Agus Sobari mengatakan infrastruktur kelistrikan yang dibangun terdiri atas jaringan tegangan menengah sepanjang 76,73 kilometer sirkuit (kms), jaringan tegangan rendah sepanjang 229,496 kms, 69 unit gardu distribusi dengan total daya sebesar 4.650 kilovolt ampere (kVA).
Adapun dusun yang telah dialiri listriknya dengan pendanaan PMN pada 2022 ini yakni Kampung Cikaret, Kabupaten Bogor; Kampung Jatisari, Kabupaten Cirebon; serta Kampung Pasirhuni,Kampung Leuwipeuteuy, dan Kampung Cipanalidi Kabupaten Sukabumi.
Kehadiran listrik PLN 24 jam di daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal) tidak hanya memberikan penerangan bagi masyarakat. Namun, juga dapat mendorong berbagai aktivitas masyarakat baik di sektor pendidikan dan perekonomian yang pada akhirnya bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Foto Sindonews/Isra Triansyah
Kampung Cikaret berada di kaki Gunung Halimun Salak, tepatnya di Desa Sukamaju Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (18/12/2022). Desa Sukamaju sendiri memiliki 14 RW. Salah satunya Kampung Cikaret yang berada di RT.02 RW.05.
Lokasi Kampung Cikaret memang cukup jauh dengan pemukiman lainnya. Medan jalan yang mendaki membuat desa ini dulunya harus menikmati listrik berdaya kecil, sehingga menyebabkan barang elektronik mereka rawan rusak.
Menurut Badri, ketua RT setempat, pasokan listrik yang dinikmati warganya sejak dulu teramatlah kecil. Sehingga warga harus bergantian untuk menikmati siaran televisi dan lampu. Padahal, jumlah penduduk semakin bertambah setiap tahunnya.
Pada tahun 2016, pihak PLN Rayon Jasinga menyambut baik aspirasi warga Kampung Cikaret yang ingin memiliki pemasangan gardu listrik untuk penambahan daya.
Salah satu warga Kampung Cikaret, Anta (59) saat ditemui mengatakan, warga sangat antusias usai mendapatkan kabar PLN akan segera menambah pasokan listrik di kampung tersebut.
Puluhan warga bergotong royong membantu petugas saat instalasi tiang dan kabel listrik. Warga menarik sejumlah tiang listrik yang terbuat dari cor beton dengan berat sekitar hampir 1 Ton tersebut dengan meletakkannya di atas kayu gelam yang diletakkan sejajar untuk memudahkan ditarik secara beramai-ramai ke atas perkampungan.
Medan yang mendaki serta kondisi tanah yang masih berkerikil saat itu tidak membuat warga menyerah demi perkampungan mereka mendapatkan penambahan daya listrik dari PLN.
Hingga hari ini warga di perkampungan Cikaret dapat menikmati listrik subsidi dengan daya 450 VA tanpa harus khawatir penurunan daya. Penggunaan barang elektronik seperti televisi, kulkas, dan lampu kini dapat dinikmati oleh warga Cikaret tanpa harus takut rusak akibat tidak stabilnya daya listik sebelum penambahan daya.
Ustaz Sarif Romadoni yang menjadi guru ngaji di kampung Cikaret juga menuturkan, anak-anak setempat kini bisa belajar mengaji dengan nyaman karena penerangan lampu yang cukup di malam hari. Ia juga pernah mengungkapkan niatnya menjual salah satu kambingnya untuk pemasangan listrik, namun tidak jadi dijual karena mendapatkan pemasangan gratis dari program Listrik Desa di mana 63 rumah di Kampung Cikaret mendapatkan pemasangan gratis tersebut.
PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Barat menyebutkan pihaknya telah menerangi sebanyak 370 dusun terpencil di Jawa Barat sejak 2020 hingga Oktober 2022.
Manajer UP2K PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat Agus Sobari mengatakan infrastruktur kelistrikan yang dibangun terdiri atas jaringan tegangan menengah sepanjang 76,73 kilometer sirkuit (kms), jaringan tegangan rendah sepanjang 229,496 kms, 69 unit gardu distribusi dengan total daya sebesar 4.650 kilovolt ampere (kVA).
Adapun dusun yang telah dialiri listriknya dengan pendanaan PMN pada 2022 ini yakni Kampung Cikaret, Kabupaten Bogor; Kampung Jatisari, Kabupaten Cirebon; serta Kampung Pasirhuni,Kampung Leuwipeuteuy, dan Kampung Cipanalidi Kabupaten Sukabumi.
Kehadiran listrik PLN 24 jam di daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal) tidak hanya memberikan penerangan bagi masyarakat. Namun, juga dapat mendorong berbagai aktivitas masyarakat baik di sektor pendidikan dan perekonomian yang pada akhirnya bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Foto Sindonews/Isra Triansyah
(sra)