Festival Pendamping Beras di Semarang dengan Varian Terbanyak Cetak Rekor Leprid

Senin, 09 Oktober 2023 - 11:49 WIB
Ribuan warga antusias ikut menikmati puluhan macam makanan dengan bahan pendamping beras yang disajikan 114 kelompok peserta dalam Festival Pendamping Beras di arena Car Free Day (CFD), Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Minggu (8/10/2023).
click to zoom
Ribuan warga antusias ikut menikmati puluhan macam makanan dengan bahan pendamping beras yang disajikan 114 kelompok peserta dalam Festival Pendamping Beras di arena Car Free Day (CFD), Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Minggu (8/10/2023).
click to zoom
Program yang dicanangkan Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu ini mengkampanyekan makanan sehat yang berasal dari bahan non beras dan gandum.
click to zoom
Program yang dicanangkan Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu ini mengkampanyekan makanan sehat yang berasal dari bahan non beras dan gandum.
click to zoom
Kegiatan ini tercatat dalam Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (Leprid) sebagai festival pendamping beras Kota Semarang menuju daulat pangan dengan varian terbanyak oleh 114 kelompok.
click to zoom
Leprid juga memberikan penghargaan kepada Hevearita Gunaryanti Rahayu atau akrab disapa Mbak Ita sebagai wali kota pelopor urban farming city di Indonesia.
click to zoom
Ribuan warga antusias ikut menikmati puluhan macam makanan dengan bahan pendamping beras yang disajikan 114 kelompok peserta dalam Festival Pendamping Beras di arena Car Free Day (CFD), Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Minggu (8/10/2023). Program yang dicanangkan Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu ini mengkampanyekan makanan sehat yang berasal dari bahan non beras dan gandum.

Kegiatan ini tercatat dalam Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (Leprid) sebagai festival pendamping beras Kota Semarang menuju daulat pangan dengan varian terbanyak oleh 114 kelompok.. Leprid juga memberikan penghargaan kepada Hevearita Gunaryanti Rahayu atau akrab disapa Mbak Ita sebagai wali kota pelopor urban farming city di Indonesia.

“Di saat harga beras naik dampak musim kemarau panjang, pemerintah punya program dalam rangka ketahanan pangan nasional sekaligus dalam rangka Hari Pangan Nasional, Pemerintah Kota Semarang yang diprakarsai oleh Mbak Ita mengadakan festival pendamping beras 10 varian kemudian diolah oleh 114 kelompok yang hadir, semua mengkampanyekan atau membuat modifikasi tanaman pangan terutama 10 bahan pokok seperti singkong, pisang, sukun, talas, hanjeli, porang, sorgum,” kata Direktur dan Ketua Umum Leprid, Paulus Pangka. Ke-10 bahan ini mereka olah menjadi modifikasi pengganti beras yang cukup banyak. “Jadi harapannya pemerintah dalam hal ini kita jangan ketergantungan pada beras sebagai bahan makanan pokok kita. Kita memiliki bahan pangan lokal yang merupakan hasil khas alam Indonesia yang begitu melimpah,” ujarnya.

Leprid memberi penghargaan karena festival pertama di Indonesia tentang pendamping beras dengan jumlah varian terbanyak oleh peserta terbanyak. “Yang kedua, melalui ibu wali kota Semarang sebagai pelopor atau wali kota pertama pelopor urban farming city di Indonesia. Harapannya tujuannya dalam rangka ketahanan pangan, menanam porang, sorgum, pisang, ketela, sukun di tanaman pekarangan kosong dimanfaatkan. Program ini semua tentunya dalam rangka edukasi masyarakat dan mengajak hidup sehat,” katanya.

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu berharap melalui festival ini masyarakat bisa lebih hemat karena mengurangi konsumsi beras. Sebab, harga beras seringkali mengalami kenaikan apalagi saat fenomena El Nino yang kini sedang terjadi. “Mengajak bagaimana tanpa beras atau mengurangi konsumsi beras masih banyak variasi makanan yang bisa dihadirkan di rumah masing-masing. Dengan kandungan karbohidrat sama, beberapa bahan makanan asli Indonesia ini banyak yang lebih sehat daripada gandum dan beras,” katanya. Dia menyebutkan ada 10 bahan makanan pendamping beras yang bisa dijadikan masakan atau sajian utama. Di antaranya adalah jagung, sukun, pisang, singkong, talas, ubi, porang, sagu, hanjeli, dan sorgum.

FOTO: Ahmad Antoni
(sra)
Foto Terkait
Foto Terpopuler
Foto Terkini More