Pernah Ditendang dan Dilecehkan Polisi Israel, Fatima Amarneh Akhirnya Dibebaskan

Sabtu, 25 November 2023 - 10:55 WIB
Anggota keluarga memeluk tahanan Palestina yang dibebaskan, Fatima Amarneh, saat mereka menyambutnya, di tengah kesepakatan pertukaran sandera-tahanan antara Hamas dan Israel, dekat Jenin di Tepi Barat yang diduduki Israel, 25 November 2023.
click to zoom
Anggota keluarga memeluk tahanan Palestina yang dibebaskan, Fatima Amarneh, saat mereka menyambutnya, di tengah kesepakatan pertukaran sandera-tahanan antara Hamas dan Israel, dekat Jenin di Tepi Barat yang diduduki Israel, 25 November 2023.
click to zoom
Anggota keluarga memeluk tahanan Palestina yang dibebaskan, Fatima Amarneh, saat mereka menyambutnya, di tengah kesepakatan pertukaran sandera-tahanan antara Hamas dan Israel, dekat Jenin di Tepi Barat yang diduduki Israel, 25 November 2023.
click to zoom
Fatima Amarneh ditangkap pada tanggal 4 September setelah dituduh mencoba menikam seorang tentara Israel. Dia diduga telah mengalami pelecehan dan penyiksaan berulang kali oleh polisi dan petugas penjara Israel.
click to zoom
Anggota keluarga memeluk tahanan Palestina yang dibebaskan, Fatima Amarneh, saat mereka menyambutnya, di tengah kesepakatan pertukaran sandera-tahanan antara Hamas dan Israel, dekat Jenin di Tepi Barat yang diduduki Israel, 25 November 2023.

Fatima Amarneh ditangkap pada tanggal 4 September setelah dituduh mencoba menikam seorang tentara Israel. Dia diduga telah mengalami pelecehan dan penyiksaan berulang kali oleh polisi dan petugas penjara Israel.

Di penjara Damon, Amarneh mengatakan kepada pengacara Komisi, Hanan Khatib, bahwa dia ditangkap pada 4 September pukul sembilan malam. Israel menangkapnya saat dia keluar dari Masjid Al-Aqsa, kemudian salah satu pasukan Israel menendangnya karena menuduh dia mencoba menikamnya. Setelah itu, polisi lain menyerangnya dan memukulinya hingga pingsan. Ketika bangun, dia mendapati dirinya telah diikat di dalam jip polisi.

Amarneh kemudian dipindahkan ke kantor polisi Al-Qishleh Di Gerbang Jaffa. Di sana polis Israel menginterogasi, menyiksa dan memukulinya. Polisi juga meneror dan menggeledah berkali-kali. “Mereka memasukkan saya ke dalam bus tawanan dan menginjak saya dengan keras. Terkadang bus melaju kencang lalu berhenti tiba-tiba. Mereka memindahkan saya dari satu tempat ke tempat lain untuk menekan dan membuat saya kehilangan kendali. Mereka kemudian mengencangkan borgol hingga saya terluka, sambil mendorong, menendang, dan memukuli saya.”

“Mereka menyobek pakaian saya kemudian memindahkan ke penjara Ramleh, tempat saya tidur tanpa diberi makanan apa pun. Mereka kemudian menempatkan saya di sel isolasi yang suram, kotor, dan bau dengan tempat tidur dan kasur kulit tipis, tanpa bantal dan selimut. Toiletnya hanya lubang di lantai dan baunya luar biasa. Setelah itu, saya dipindahkan ke penjara Damon,” kata Amarneh kepada pengacaranya.

Pengacara Khatib mengatakan, memar di tubuh Amarneh akibat pemukulan parah yang diterimanya pada saat penangkapan terlihat jelas dan ada noda darah di sebagian pakaiannya.
(sra)
Foto Terkait
Foto Terpopuler
Foto Terkini More