Indonesia Re Mengajar 2024 Ajak Mahasiswa Bedah Mitos dan Fakta Seputar Asuransi
Jum'at, 20 September 2024 - 18:30 WIB
Jakarta – Industri asuransi merupakan salah satu pilar utama dalam menjaga kestabilan ekonomi negara. Di balik proteksi keuangan yang diberikan oleh perusahaan asuransi dan reasuransi, terdapat peran vital BUMN Reasuransi yang secara aktif menjaga ekosistem industri ini dari berbagai risiko besar yang berpotensi mengganggu operasional perusahaan asuransi.
Sebagai perusahaan BUMN, Indonesia Re telah memainkan peran penting dalam memastikan perlindungan dan mendukung perputaran roda perekonomian negara.
Namun demikian, pemahaman mahasiswa mengenai asuransi dan reasuransi masih perlu ditingkatkan.
Banyak mispersepsi yang berkembang, termasuk anggapan bahwa asuransi hanya diperuntukkan bagi kalangan tertentu atau membeli polis merupakan suatu pemborosan uang.
Indonesia Re Mengajar 2024 dengan tema “Mitos atau fakta pentingnya masyarakat memiliki asuransi dalam memberikan perlindungan” dirancang untuk memberikan pemahaman bahwa asuransi adalah alat penting dalam perencanaan keuangan, baik pribadi maupun bisnis.
Selain itu, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya memiliki asuransi sejak dini.
Melalui diskusi interaktif bersama para ahli dan insan BUMN Asuransi (Asabri, Askrindo, Jasa Raharja dan Jasindo), peserta dapat mengajukan pertanyaan dan mendapatkan penjelasan langsung mengenai berbagai aspek asuransi.
Sebagaimana ditekankan oleh Direktur Manajemen Risiko, Kepatuhan, SDM & Corporate Secretary, Robbi Yanuar Walid, program ini tidak hanya bertujuan untuk mengatasi mispersepsi, tetapi juga membuka ruang bagi diskusi yang solutif dan inovatif terkait peran BUMN Asuransi dan Reasuransi sebagai agen pembangunan (agent of development).
“Melalui program 'Indonesia Re Mengajar 2024,' kami ingin memberikan pandangan kepada mahasiswa untuk memahami dan memanfaatkan produk asuransi. Saat ini, isu-isu seperti green investment, green product banyak dibahas dan dikaitkan dengan asuransi, karena itu, pemahaman mahasiswa sangat perlu diperluas. Dengan pemahaman yang benar, mahasiswa dapat mengambil langkah-langkah yang baik dalam melindungi diri dari risiko finansial”.
Lebih lanjut, robbi juga menyebut bahwa PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) sangat terbuka pada adanya kolaborasi dengan mahasiswa di STMA Trisakti.
"Kita juga butuh SDM yang berkualitas, unggul, dan spesialis dibidangnya. Indonesia Re membuka kesempatan magang bagi mahasiswa yang ingin memahami lebih dalam bagaimana industri asuransi dan reasuransi menghadapi kondisi pasar terkini." ujarnya.
Menghadapi Mitos Seputar Asuransi
Berkolaborasi dengan narasumber dari perusahaan asuransi lainnya, sesi panel talk memaparkan fakta-fakta yang beredar di industri asuransi. Berbagai mitos seputar asuransi seringkali membuat mahasiswa bingung dalam memanfaatkan produk-produk asuransi.
Misalnya, anggapan bahwa premi asuransi jiwa terlalu mahal atau bahwa asuransi jiwa hanya diperlukan oleh kalangan tertentu saja. Fakta yang sebenarnya adalah premi asuransi sangat bergantung pada beberapa faktor seperti riwayat kesehatan, usia, gaya hidup, dan jenis pekerjaan. Selain itu, asuransi jiwa justru lebih menguntungkan jika dimiliki sejak usia muda.
Kedepannya, Indonesia Re akan terus berinovasi dalam menghadirkan program-program yang bermanfaat, baik dalam bentuk edukasi maupun kontribusi langsung melalui berbagai inisiatif tanggung jawab sosial.
Dengan adanya dukungan dan kolaborasi dari berbagai pihak, Indonesia Re optimis bahwa kesadaran mahasiswa khususnya dan masyarakat pada umumnya akan pentingnya asuransi semakin meningkat, sehingga dapat membantu mewujudkan stabilitas ekonomi nasional yang lebih kuat dan inklusif.
Sebagai perusahaan BUMN, Indonesia Re telah memainkan peran penting dalam memastikan perlindungan dan mendukung perputaran roda perekonomian negara.
Namun demikian, pemahaman mahasiswa mengenai asuransi dan reasuransi masih perlu ditingkatkan.
Banyak mispersepsi yang berkembang, termasuk anggapan bahwa asuransi hanya diperuntukkan bagi kalangan tertentu atau membeli polis merupakan suatu pemborosan uang.
Indonesia Re Mengajar 2024 dengan tema “Mitos atau fakta pentingnya masyarakat memiliki asuransi dalam memberikan perlindungan” dirancang untuk memberikan pemahaman bahwa asuransi adalah alat penting dalam perencanaan keuangan, baik pribadi maupun bisnis.
Selain itu, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya memiliki asuransi sejak dini.
Melalui diskusi interaktif bersama para ahli dan insan BUMN Asuransi (Asabri, Askrindo, Jasa Raharja dan Jasindo), peserta dapat mengajukan pertanyaan dan mendapatkan penjelasan langsung mengenai berbagai aspek asuransi.
Sebagaimana ditekankan oleh Direktur Manajemen Risiko, Kepatuhan, SDM & Corporate Secretary, Robbi Yanuar Walid, program ini tidak hanya bertujuan untuk mengatasi mispersepsi, tetapi juga membuka ruang bagi diskusi yang solutif dan inovatif terkait peran BUMN Asuransi dan Reasuransi sebagai agen pembangunan (agent of development).
“Melalui program 'Indonesia Re Mengajar 2024,' kami ingin memberikan pandangan kepada mahasiswa untuk memahami dan memanfaatkan produk asuransi. Saat ini, isu-isu seperti green investment, green product banyak dibahas dan dikaitkan dengan asuransi, karena itu, pemahaman mahasiswa sangat perlu diperluas. Dengan pemahaman yang benar, mahasiswa dapat mengambil langkah-langkah yang baik dalam melindungi diri dari risiko finansial”.
Lebih lanjut, robbi juga menyebut bahwa PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) sangat terbuka pada adanya kolaborasi dengan mahasiswa di STMA Trisakti.
"Kita juga butuh SDM yang berkualitas, unggul, dan spesialis dibidangnya. Indonesia Re membuka kesempatan magang bagi mahasiswa yang ingin memahami lebih dalam bagaimana industri asuransi dan reasuransi menghadapi kondisi pasar terkini." ujarnya.
Menghadapi Mitos Seputar Asuransi
Berkolaborasi dengan narasumber dari perusahaan asuransi lainnya, sesi panel talk memaparkan fakta-fakta yang beredar di industri asuransi. Berbagai mitos seputar asuransi seringkali membuat mahasiswa bingung dalam memanfaatkan produk-produk asuransi.
Misalnya, anggapan bahwa premi asuransi jiwa terlalu mahal atau bahwa asuransi jiwa hanya diperlukan oleh kalangan tertentu saja. Fakta yang sebenarnya adalah premi asuransi sangat bergantung pada beberapa faktor seperti riwayat kesehatan, usia, gaya hidup, dan jenis pekerjaan. Selain itu, asuransi jiwa justru lebih menguntungkan jika dimiliki sejak usia muda.
Kedepannya, Indonesia Re akan terus berinovasi dalam menghadirkan program-program yang bermanfaat, baik dalam bentuk edukasi maupun kontribusi langsung melalui berbagai inisiatif tanggung jawab sosial.
Dengan adanya dukungan dan kolaborasi dari berbagai pihak, Indonesia Re optimis bahwa kesadaran mahasiswa khususnya dan masyarakat pada umumnya akan pentingnya asuransi semakin meningkat, sehingga dapat membantu mewujudkan stabilitas ekonomi nasional yang lebih kuat dan inklusif.
(sra)