Anggota US Navy Keturunan Indonesia Ini Rilis Album Help Me Understand
Rotasi kehidupan yang sudah dilalui Marki di usianya yang relatif muda mendorongnya untuk mencurahkan seluruh isi hati dan pemikirannya ke dalam bentuk lagu. Marki, begitu pria berusia 25 tahun ini akrab disapa, memang memilih musik sebagai pelarian dari berbagai macam persoalan dan kegundahan yang dirasakannya selama hidupnya.
“Musik itu benar-benar bentuk pelarian buat aku. Dari semua kehancuran dunia ini, aku bisa tetap pulang ke musik, dan kaya aku pulang ke rumah. Masih ada musik walaupun nggak ada siapa-siapa. Musik yang selalu ada kemana pun aku pergi," kata anggota US Navy yang kini berdinas di Yokosuka, Jepang, Jumat (30/4).
Pria bernama lengkap Mark Nathan Harmony ini semula menjadikan musik sebagai pelarian atas rasa kesepiannya. Menjalani tugas sebagai tentara, Marki kerap dikirim ke wilayah konflik seperti Timur Tengah dan wilayah lainnya yang membuatnya semakin jauh dari keluarga. Selama 4,5 tahun bertugas di US Navy, Marki kerap merasa kesepian dan sendirian. Hanya musik yang bisa membuatnya tak lagi merasa kesepian.
Namun lama-kelamaan mantan atlet tenis ini pun memilih menciptakan musiknya sendiri. Ia mulai aktif menulis lagu pada 2018 setelah menemukan banyak hal yang menimbulkan ragam pertanyaan di dalam benaknya. Ketidaktahuannya dalam menemukan jawaban dari setiap pertanyaan itulah yang kemudian sangat memengaruhi lirik dan musik yang ia buat. Khususnya di dalam album terbarunya, ‘Help Me Understand’.
“Aku sudah ke berbagai bagian di dunia ini dan aku suka baca buku untuk mencari jawaban. Tapi masih banyak hal-hal yang nggak bisa aku temuin jawabanya. Makanya aku bikin album ini dan semoga ada orang-orang yang bisa ‘help me understand’,” tutur pria yang pernah bersekolah di SMP 19 Kebayoran ini.
Help Me Understand merupakan album yang berisikan lagu-lagu dengan warna musik yang berbeda dan lirik yang begitu dalam. Digarap sejak November 2020, Marki banyak memberikan sentuhan instruments yang similar (synth, drums, piano, guitar, trumpet) pada setiap lagunya sehingga warna musiknya lebih bervariasi karena ada nuansa R&B, alternatif dan hip-hop.
Total ada 10 lagu yang ada di dalam album tersebut. Lagu-lagu tersebut berjudul Depth of Solitude (feat. J Cook); Abandoned and Chosen; Jakarta 3 Maret; 4AM in Senopati; How Will I Know, Tokyo?; Serenade of Lies; Help Me Understand; Saat Matahari Terbenam; Saat Matahari Terbenam; Chances (Feat. Jayko); dan I Care in The End.
Marki mengaku ada dua lagu andalan pada album terbarunya ini, yaitu Help Me Understand dan Saat Matahari Terbenam. "Dua lagu ini liriknya sangat jujur-sejujurnya menceritakan perasaanku yang terpendam selama ini,” jelasnya.
Lagu-lagu yang diciptakan Marki banyak dipengaruhi oleh musisi dalam dan luar negeri, seperti Drake, J. Cole, Glenn Fredly, Ipang Lazuardi, Tupac, dan Bryson Tiller. Selain itu, lagu-lagu di album terbarunya ini juga sangat dipengaruhi kehidupan yang pernah dilaluinya.
“Karena grow up di Jakarta dan sempat di cap ‘anak jalanan’, terus pindah ke Amerika sendiri (sudah 10 tahun di USA), dan sekarang background di US Navy. Itu semua membuat lirik dan warna di lagu-llaguku beda dari music hip-hop lainya. Lagu-lagu aku yang penuh amarah dan ketidakmengertian terhadap dunia yang bikin jadi beda. Lagu-laguku penuh tentang cinta dan kehilangan," tandasnya.
Bekerja sama dengan Wander Digital, album ‘Help Me Understand’ ini akan rilis perdana pada 30 April 2021. Lagu-lagunya dapat dinikmati di Spotify, Apple Music, iTunes, Joox, Deezer, dan TikTok secara gratis.
Marki tergolong produktif dalam menciptakan lagu. Help Me Understand merupakan album kedua yang ditelurkannya. Sebelumnya, Marki sudah menerbitkan album perdananya ‘Greatest Blessings’ pada 22 September 2019 Album tersebut berisikan lagu-lagu berjudul Greatest Blessings, Selamat Jalan, Heartbreak & Mistress, Mayestik, Milyarwan Freestyle, How It Goes (feat. Lifeofgbrand), Runnin To The Money (king desi), dan Do As I Please (feat. Explicit verbal).
Marki juga sempat merilis single berjudul ‘I Care In The End’ yang sudah mendapat banyak pendengar di Spotify.
FOTO Dok