Cegah Penularan Flu Burung, Puluhan Unggas Selundupan Dimusnahkan
TERNATE-Puluhan ekor unggas yang berasal dari Manado dan Bitung Sulawesi Utara, dimusnahkan Karantina Pertanian Ternate. Puluhan ekor unggas ini merupakan hasil tangkapan pertengahan bulan hingga akhir bulan Januari 2022 dari sejumlah kapal yang masuk ke Maluku Utara melalui sejumlah pintu masuk pelabuhan.
Unggas dewasa merupakan media pembawa hama dan penyakit hewan. Maluku Utara termasuk salah satu diantara tiga provinsi di Indonesia yang masih bebas flu burung berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 67 Tahun 2016. Unggas dewasa dari daerah tidak bebas flu burung dilarang masuk ke Maluku Utara, dan pemusnahan yang dilakukan sebanyak 22 ekor unggas jenis ayam.
“Kita berusaha menjaga Maluku Utara ini tetap bebas flu burung. Masuknya flu burung, selain berdampak pada kesehatan manusia, juga akan berdampak besar pada perekonomian masyarakat. Bayangkan jika sampai wabah flu burung menyerang peternakan di sini, berapa banyak kerugian yang harus ditanggung para peternak,” kata Yusup Patiroy, Kepala Karantina Pertanian Ternate, Senin (31/01/2022).
Lebih lanjut, Yusup mengungkapkan bahwa modus para penyelundup untuk memasukkan unggas dewasa ke Maluku Utara sangat beragam. Namun, pihaknya selalu berupaya untuk mengamankan dan mewaspadai setiap modus yang semakin berkembang.
“Petugas kami selalu berjaga di tempat-tempat pemasukan, seperti di Pelabuhan Ahmad Yani, Pelabuhan Bastiong, dan Pelabuhan Jailolo. Kami berupaya menutup setiap celah penyelundupan unggas dewasa,” terangnya.
Pemusnahan dilakukan dengan cara dibakar menggunakan incinerator di instalasi karantina pertanian, Kelurahan Sasa, Ternate Selatan. Anggota KP3 Pelabuhan Ahmad Yani dan Bastiong serta KUPP Kelas III Jailolo turut serta menyaksikan pemusnahan unggas dewasa ini.
“Personil petugas kami sangat terbatas. Oleh karena itu, kami ucapkan terima kasih kepada seluruh instansi terkait lingkup pelabuhan yang telah bekerja sama dengan baik dan membantu tugas-tugas kami di lapangan,” pungkas Yusup.
Kontributor MPI/Ismail Sangaji