Redam Impor Bibit Ayam Broiler, Pemerintah Diharapkan Fokus Pada Potensi Dalam Negeri
Pada awal tahun 2022 Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan bahwa tahun 2022 akan dijadikan sebagai tahun peternakan. Adapun fokus kementerian pertanian mencakup pada keputusan yang akurat dan terakselerasi dengan tepat, terarah. Tak hanya itu Menteri SYL juga mengarahakan agar jajarannya melakukan penajaman program peternakan serta melakukan harmonisasi, sehingga mencapai kesejahteraan peternak yang lebih baik.
Guna mencapai kesejahteraan peternak, perlu dipastikan agar kehadiran bibit unggul dapat tersedia di dalam negeri. Merespon target kementan di tahun 2022, Founder Putra Perkasa Genetika (Indofarm) Renaldy Anggada menyatakan bahwa seluruh pihak termasuk pelaku usaha di bidang peternakan khususnya ayam broiler mesti mendukung target tersebut.
“Arahan Pak Menteri Pertanain sangat jelas memberikan keberpihakan bagi peternak dalam negeri dan harus didukung dengan rencana tindak lanjut yang konkret”
Disamping menghadirkan bibit unggul ternak di dalam negeri, upaya untuk menghadirkan bibit unggul secara mandiri perlu tetap menjadi perhatian. Karena itu, dalam mendukung peningkatan produksi ternak khususnya ayam, kementerian pertanian mencangkan untuk mengadakan bibit betina produktif ternak ayam di tahun 2022 sebesar 18.30.031 ekor dan meningkat 18.969.602 di tahun 2023 dan 19.509.172 di tahun 2024. Praktis diperlukan supply grand parent stock ayam betina untuk mencapai target tersebut sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategis Kementan tahun 2020 – 2024.
“Sudah saatnya Indonesia berdaulat dalam menyediakan kebutuhan pangan khususnya dalam hal bibit ayam broiler. Langkah ini tentu sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo dalam Pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional untuk meningkatkan produktivitas dan kemandirian di sektor pangan”, tutup Renaldy dalam keterangannya kepada media.