Korban Banjir Bandang Sungai Cisarua Masih Butuh Bantuan
Banjir bandang yang menerjang kecamatan Leuwiliang dan Pamijahan Kabupaten Bogor pada Rabu, (22/6) masih menyisakan derita. Sebagian warga masih minim bantuan, terutama dalam kecamatan Pamijahan, desa Cibulian kampung Cimanggu.
Ditempat ini sedikitnya ada 6 rumah yang tersapu bersih oleh air bah dari sisi selatan perkampungan itu. "Satu masjid Nurul Huda juga mengalami kerusakan fatal belum dapat difungsikan hingga hari ini," ujar presiden NGO Indonesia Care, Lukman Azis Kurniawan seusai melakukan peninjauan ke lokasi banjir bandang di kecamatan. Leuwiliang dan Pamijahan.
Di tempat tersebut lanjut Lukman belum didapati aktifitas relawan dan institusi negara. Masyarakat setempat saja yang saling bahu membahu. " Alhamdulillah Indonesia Care bersama asejumlah lembaga kemanusiaan seperti Sanggar Qur'an Peduli Umat, Rumah Semut dan Pejabat (Pengacara dan Jawara Bantu Umat) langsung berinisiatif membangun dapur umum untuk tahap emergency," tandas Lukman.
Menambahkan statemen Lukman, ustadz Zahrullah dari Sanggar Qur'an Peduli Umat memperkirakan satu pekan kedepan posko dapur umum didirikan. " Sesuai masa tanggap darurat biasanya sepekan. Kita coba siapkan makan setiap hari bagi warga terdampak sekitar 100 jiwa," katanya.
Kehadiran para relawan disambut baik sejumlah warga. Dengan mata berkaca-kaca menahan haru, ustad Ocang yang rumahnya hilang tersapu banjir bandang mengaku senang dan terhibur dengan kehadiran para relawan.
"Saya sementara tinggal di atap masjid. Kita bersyukur mulai ada relawan yang masuk. Dari kemarin kita merasa sendiri, bantuan nyaris belum ada yang masuk," ujarnya.
Ia mengaku masih trauma dan memilih tinggal di atap masjid karena khawatir banjir bandang datang lagi." Soalnya masih hujan tiap hari disini, takut tiba-tiba banjir datang lagi," terangnya.
Disinggung kebutuhan masyarakat korban terdampak banjir Bandang, Ketua RW 013 Ahmad berharap selain ada pasokan logistik juga dibutuhkan makanan bayi, susu, selimut, obat-obatan dan peralatan kebersihan.
Founder rumah semut, Bunda Reza dalam kesempatan yang sama berjanji akan menyiapkan trauma healing bagi masyarakat terdampak. "Kita berharap mereka bisa segera bangkit dari rasa takut dan bisa beraktifitas normal kembali. Kita memiliki tim psikososial yang biasa diterjunkan ke lokasi bencana," ujarnya.
Indonesia CARE sendiri untuk korban bencana banjir bandang yang menghancurkan pemukiman di 6 kampung di dua kecamatan pamijahan dan Leuwiliang membuka penggalangan donasi di rekening BSI 7000-555-292 atas nama yayasan Indonesia Cepat Aktif Responsif dan Empati.
Berdasarkan data hasil assasment para relawan Indonesia Care, Sanggar Qur'an Peduli Umat, Rumah Semut dan Pejabat diperoleh data lebih dari 600 jiwa terdampak di 6 kampung meliputi
Desa Purasari, Desa Puraseda, Kampung Tanjungsari dan Cianten di Kecamatan Leuwiliang. Sedangkan di Kecamatan Pamijahan meliputi Kampung Muara dan desa Cibunian.
"Selain itu satu pesantren Al Insiroh di Leuwiliang juga menjadi korban serta satu masjid Nurul Huda di Pamijahan," ujar Ustadz Zahrullah dari Sanggar Qur'an Peduli Umat.
" Semoga ditahap recovery nanti, kolaborasi lintas lembaga kemanusiaan ini bisa membangunkan dan merelokasi rumah warga yang rusak parah," harap presiden Indonesia CARE, Lukman Azis.