Pelita di Pelosok Negeri, Harapan Masa Depan Anak-anak Dusun Bondan
Berada di daerah terpecil di Segara Anakan daratan Cilacap, Dusun Bondan hanya bisa dilalui dengan perahu kecil dengan waktu tempuh 1,5 hingga 2 jam perjalanan.
Aming Sanjaya (39) salah satu warga yang sudah berpuluh tahun tinggal di Dusun Bondan tersebut. Ia bersama sang istri menempati sebuah rumah berbahan kayu dan beralaskan tanah.
Sebelum ada listrik, mereka hanya mengandalkan penerangan dari lentera (sempor) berbahan minyak tanah. Di sana, keseharian mereka bekerja sebagai nelayan atau petani tambak.
Sedikitnya terdapat 74 KK dengan 240 jiwa yang bermukim di Dusun Bondan Tersebut, meski selalu dilanda banjir rob saat pasang surut air laut, mereka tetap menempati dusun tersebut.
Atas kondisi ini, melalui kajian PT Pertamina Kilang Internasional Unit Cilacap menginisiasi pembuat pembangkit listrik tenaga surya dan kincir angin berupa instalasi Hybrid Electric One Pool (HEOP) yang dipasang di beberapa rumah warga.
Pada tahun 2018, Pertamina bersama dengan Politeknik Cilacap mengembangkannya dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid (PLTH) dengan perpaduan tenaga surya dan kincir angin berkapasitas 16.200 watt peak (WP), dengan 5 kincir angin, puluhan panel surya dan puluhan baterai penyimpan daya.
Kini seluruh rumah di Bondan berjumlah 74 kepala keluarga sudah 100 persen menggunakan listrik dari PLTH, masing-masing rumah mendapat 500 watt setiap harinya.
Meski masih dirasa terbatas, namun warga bisa memanfaatkan listrik dari PLTH seperti untuk penerangan, belajar malam, menonton TV, kipas angin, hingga menanak nasi (rice cooker) hingga menghidupkan laptop.
Setiap satu rumah hanya dibatasi 500 watt perhari dengan sistem otomatis. Jika habis keesokan harinya akan terisi kembali.
Untuk iuran listriknya pun, setiap rumah akan dibebankan biaya sebesar Rp25 ribu yang dipergunakan untuk biaya perawatan. Namun jika warga tidak memilki uang, maka bisa membayarnya dengan hasil tambak atau tangkapan ikan lainnya.
Selain itu, energi listriknya yang dihasilkan juga dimanfaatkan untuk program air bersih melalui desalinasi air bersih, pembangkit early warning sytem rob flood (EWSRF), operasional koperasi dan pemberdayaan perempuan.
Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), seperti warung dan kegiatan usaha lainnya, semakin tumbuh seiring ketersediaan sumber listrik di dusun tersebut. Tentunya, geliat yang tumbuh di kawasan ini akan menjadi pelita dan harapan anak-anak Dusun Bondan.
Pertamina Refinery Unit IV Cilacap menghadirkan Energi Mandiri Tenaga Surya dan Angin (Emas Bayu) dan Energi Mandiri Tambak Ikan (Embak Mina) di Kampung Laut, Kabupaten Cilacap. Kehadiran fasilitas dengan teknologi Hybrid yang merupakan perpaduan antara panel surya dan kincir angin ini sebagai upaya Pertamina menghadirkan Energi Terbarukan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kampung Laut yang merupakan wilayah desa tertinggal.