Banjir Melanda Kabupaten Bima, NTB, Akibat Hujan Lebat dan Luapan Sungai
Kondisi banjir parah melanda wilayah Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Minggu, 16 Februari 2025, akibat hujan lebat yang mengguyur kawasan tersebut sejak beberapa hari terakhir. Derasnya hujan yang turun, ditambah dengan aliran air dari kawasan pegunungan, menyebabkan beberapa sungai meluap, menggenangi pemukiman warga dan menutup akses jalan utama.
Banjir yang terjadi pada Minggu sore hingga malam hari ini membuat sejumlah kawasan di Kabupaten Bima terendam air, termasuk area permukiman yang padat penduduk, lahan pertanian yang menjadi sumber penghidupan masyarakat setempat, dan jalan raya yang menghubungkan beberapa desa dengan pusat kota. Banyak warga yang terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman untuk menghindari terjebak oleh arus air yang semakin tinggi.
Menurut laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima, curah hujan yang cukup tinggi di wilayah pegunungan mengakibatkan aliran air menuju sungai-sungai utama, seperti Sungai Sape dan Sungai Monta, tidak dapat menampung volume air yang begitu besar. Akibatnya, kedua sungai tersebut meluap dan merendam sejumlah desa di sepanjang aliran sungai.
Selain menggenangi rumah-rumah, banjir juga merusak infrastruktur jalan, memutuskan akses ke beberapa desa, serta merendam lahan pertanian yang sedang dalam masa tanam. Banjir ini dikhawatirkan akan berdampak pada hasil pertanian warga yang sebagian besar mengandalkan sektor tersebut untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka.
Para petugas dari BPBD dan Tim SAR setempat telah dikerahkan untuk melakukan evakuasi terhadap warga yang terjebak banjir dan memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan. Pemerintah daerah juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada mengingat potensi hujan lebat masih berlangsung dalam beberapa hari ke depan.
Banjir yang terjadi ini menjadi perhatian serius bagi pihak berwenang, mengingat Kabupaten Bima seringkali menghadapi masalah serupa saat musim hujan. Diharapkan langkah mitigasi yang lebih baik dapat diterapkan guna meminimalkan dampak banjir di masa mendatang dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan, terutama kawasan hulu sungai yang berperan penting dalam mencegah terjadinya bencana alam serupa.
SUMBER FOTO: BPBD Kabupaten Bima