Menyeruput Kenikmatan Kopi Mandailing yang Legendaris
Hari ini, bertempat di Excelso Cilandak Town Square, bincang santai untuk memperkenalkan Kopi Mandailing dilakukan bersama dengan media-media di Jakarta, sebagai rangkaian kegiatan untuk memperkenalkan jenis-jenis kopi Single Origin yang menjadi kebanggaan Indonesia dan kafe Excelso.
Kepada media pun dijelaskan tentang arti istilah Single origin yang sangat identik dengan era gelombang kopi ketiga atau third wave coffee. Kopi yang disuguhkan dengan menggunakan alat seduh syphon brew adalah salah satu kopi kebanggan Indonesia karena telah dikenal manca negara. Dengan karakter yang kuat akan buah-buahan citrus, rempah, earthy dan body yang creamy lembut dalam setiap tegukan. Kopi Mandheling atau mandailing adalah salah satu minuman kopi favorit di Excelso.
“Istilah single origin secara sederhana dapat diterjemahkan sebagai asal mula, atau tempat pertama kopi itu berasal. Umumnya, single origin mengacu kepada satu wilayah, tempat, atau daerah spesifik dan tak bisa direkayasa. Salah satu kopi andalan kami, seperti Kalosi Toraja misalnya, diproduksi dari biji kopi dari perkebunan di Toraja. Bila bibitnya dipindah ke daerah lain, maka aroma kopi yang dihasilkan tidak akan sama,” kata Pangesti Bernardus, Head of Corporate Communication Kapal Api Global.
Dengan teknologi menyeduh kopi yang berbeda, satu jenis kopi yang sama akan menghasilkan aroma, acidity dan body yang berbeda. Aroma adalah bau khas yang dikeluarkan pada waktu pengadukan lapisan bubuk kopi sesaat setelah penyeduhan, contohnya adalah aroma buah (fruity), aroma bau kacang (nut-like), aroma bunga (herbal) dan sebagainya.
Acidity adalah sensasi keasaman yang menyegarkan bagian dari cita rasa yang terbentuk setelah seduhan dicicipi dan di tahan didalam rongga mulut selama 3-5 detik. Body adalah sifat kekentalan (mouthfeel) kopi, biasanya dinilai dengan cara menggosokan lidah dengan langit-langit mulut sehingga ada kesan kekentalan dari cairan. “Tujuan dari teknik penyeduhan kopi untuk mendapatkan cita rasa kopi agar sesuai dengan yang kita inginkan Tentu saja mana yang lebih enak akan tergantung pada selera masing masing konsumen,” kata Pangesti Bernardus mengimbuhkan.
Kopi yang diseduh dengan menggunakan coffee press akan menghasilkan seduhan yang baik aroma, acidity dan bodynya terbilang berskala sedang, sementara seduhan dengan coffee machine akan menghasilkan level acidity dan body yang tertinggi, dengan aroma berskala mendium. Bagi para penggemar kopi yang lebih menikmati kopi melalui aroma harum dan rasa yang lebih asam, dapat memilih cara menyeduh kopi menggunakan alat bernama Syphon Brew.
“Hasil seduhannya akan menghasilkan aroma yang lebih harum, tingkat acidity berskala tinggi, sementara bodynya cenderung tidak kental,” imbuh Pangesti sambil menambahkan penjelasan tentang protokol pencegahan COVID 19 yang dengat ketat dijalankan di semua Kafe Excelso di Indonesia.