Inovasi Program KKN PPM Unand 2023: Daging Buah Pala Dimanfaatkan Menjadi Selai Berkualitas Tinggi

Senin, 14 Agustus 2023 - 09:24 WIB
Dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan di Nagari IV Koto Hilie, Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan, mahasiswa dari kelompok KKN Universiras Andalas telah menciptakan sebuah inovasi luar biasa.
click to zoom
Dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan di Nagari IV Koto Hilie, Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan, mahasiswa dari kelompok KKN Universiras Andalas telah menciptakan sebuah inovasi luar biasa.
click to zoom
Melalui riset dan kerjasama tim, mereka berhasil mengubah limbah daging buah pala menjadi selai yang lezat dan kaya gizi.
click to zoom
Inovasi ini memberikan manfaat untuk kesehatan dan lingkungan. Buah pala merupakan salah satu komoditas pertanian yang cukup populer di banyak daerah, salah satunya di Nagari IV Koto Hilie.
click to zoom
Dalam proses produksi dan pemanenan, seringkali daging buah pala menjadi limbah yang tidak termanfaatkan dengan baik, karena tidak memiliki nilai ekonomis. Daging buah pala tidak bisa dikonsumsi secara langsung, karena memiliki rasa dan aroma yang khas dan sulit untuk diolah sehingga masyarakat memiliki alternatif rempah lain yang lebih mudah diolah dari pada daging buah pala.
click to zoom
Dengan mengolah daging buah pala menjadi selai, diharapkan produk yang dihasilkan bernilai tinggi yang dapat dijual dan mendukung ekonomi masyarakat Nagari.
click to zoom
Batang Kapas - Dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan di Nagari IV Koto Hilie, Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan, mahasiswa dari kelompok KKN Universiras Andalas telah menciptakan sebuah inovasi luar biasa. Melalui riset dan kerjasama tim, mereka berhasil mengubah limbah daging buah pala menjadi selai yang lezat dan kaya gizi. Inovasi ini memberikan manfaat untuk kesehatan dan lingkungan.

Buah pala merupakan salah satu komoditas pertanian yang cukup populer di banyak daerah, salah satunya di Nagari IV Koto Hilie. Dalam proses produksi dan pemanenan, seringkali daging buah pala menjadi limbah yang tidak termanfaatkan dengan baik, karena tidak memiliki nilai ekonomis. Daging buah pala tidak bisa dikonsumsi secara langsung, karena memiliki rasa dan aroma yang khas dan sulit untuk diolah sehingga masyarakat memiliki alternatif rempah lain yang lebih mudah diolah dari pada daging buah pala.

Dengan memanfaatkan limbah pertanian seperti daging buah pala dapat membantu mengurangi dampak negatifnya terhadap lingkungan dan meminimalisir limbah pertanian. Untuk itu, Mahasiswa KKN melihat potensi besar dari daging buah pala yang dapat diolah menjadi produk bernilai jual bagi masyarakat. Mahasiswa berhasil memberikan solusi kreatif untuk memanfaatkan limbah tersebut. Dengan mengolah daging buah pala menjadi selai, diharapkan produk yang dihasilkan bernilai tinggi yang dapat dijual dan mendukung ekonomi masyarakat Nagari.

Berdasarkan table komposisi pangan Indonesia (TKPI, 2017) 100 gram daging buah pala segar dengan BDD (berat dapat dimakan) adalah 30%, sebagai berikut :

1. Zat Gizi Makro

• Energi : 42 kkal

• Karbohidrat : 10,9 gram

• Lemak : 0,2 gram

• Protein : 0,3 gram

2. Zat Gizi Mikro

• Abu : 0,5 gram

• Air : 88,1 gram

• Zat Besi : 1,5 ml

• Fosfor : 24 ml

• Kalsium : 32 ml

• Protein : 0,3 gram

• Serat : 0,5 gram

• Vit C : 22 ml

Angka diatas menunjukkan kandungan vitamin C dalam dagiang buah pala segar cukup tinggi. Vitamin C atau biasa dikenal dengan asam askorbat memiliki manfaat dalam pembentukan jaringan dan system pertahanan tubuh. Vitamin C sebagai salah satu antioksidan, melindungi sel kekebalan tubuh dari radikal bebas untuk menghindari kerusakan sel. Menurut AKG (Angka Kecukupan Gizi) anjuran konsumsi vitamin c untuk anak usia diatas 1 tahun adalah 40-45 ml/hari, remaja 65-90 ml/hari, dan anjuran untuk usia dewasa (diatas 18 tahun) 75-90 ml/hari. Dengan mengonsumsi 100 g daging buah pala dapat mencukupi 30% kebutuhan vitamin c untuk oramg dewasa. Selai buah pala tersebut terbuat dari daging buah pala dengan campuran air, gula, agar - agar, asam sitrat, asam benzoate, dan nanas.

Dalam penyuluhan yang dilakukan mahasiswa KKN Unand mengenai pembuatan selai buah pala pada hari Selasa, 8 Agustus 2023 di Kampung Inunang Koto Tuo, Nagari IV Koto Hilie. Masyarakat sangat tertarik dengan inovasi buah pala ini. “Selai buah pala ini enak dan ini dapat menjadi inovasi baru yang dapat memanfaatkan daging buah pala yang banyak terbuang,” ucap salah satu peserta penyuluhan pembuatan selai pala.

Inovasi selai kulit buah pala ini mendapat apresiasi dan dukungan dari pihak Nagari IV Koto Hilie. Dalam upaya mendorong produk lokal yang berpotensi, pemerintah setempat memberikan dukungan untuk meningkatkan kualitas produksi selai ini. Selain itu, melalui program pemasaran bersama, selai kulit buah pala diharapkan dapat dikenal secara lebih luas dan menjadi produk unggulan daerah.

Program KKN ini tidak hanya memberikan manfaat bagi masyarakat dalam hal pangan yang sehat dan bernilai gizi tinggi, tetapi juga membantu meningkatkan pendapatan petani lokal. Dengan memiliki nilai ekonomi yang lebih, daging buah pala yang sebelumnya dianggap sebagai limbah kini menjadi sumber penghasilan tambahan bagi petani. Selain itu, upaya ini juga turut mengurangi limbah pertanian yang menumpuk dan berpotensi mencemari lingkungan.

---

Tim Mahasiswa KKN Unand Bidang Publikasi : Hanna Syafwatul Nabilla, Luthfia Humaira, Dinda Dwi Putri, Khansa Zhafirah, Jeffi Fabiano Adelvis.
(sra)
Foto Terkait
Foto Terpopuler
Foto Terkini More